Part 8

159 4 0
                                    

"Gak kok cuma aku mau minta pin bbm nya Mila sama mau minta traktir di kantin sekolah" kata Raka yang memainkan alisnya tanda menanyakan Prilly mau apa gak syarat Raka.

"Huh maunya lo. Kalo traktiran mah gampang, tapi kalo pin bbm Mila sih lo usaha sendiri dong masa jadi cowok gak usaha dulu"

"Hmm yaudah deh yang penting dapet traktiran,lo mau bareng gue atau mau sendiri?"

"Bareng lo aja deh gue lagi malas nyetir nih"

"Yaudah yuk buruan ntar telat lagi, tante kita berangkat ya" Raka menyalami tante Sisi.

Prilly buru buru menghabiskan rotinya yang masih setengah.

"Pelan pelan prill nanti kese..." belum sempat Sisi melanjutkan kalimatnya Prilly sudah keselek.

"Uhuk uhuk"

"...leg. makanya kalo makan pelan pelan" kata Sisi sambil memberikan minum ke Prilly.

"Makasih mah, Prilly berangkat dulu ya" Prilly menyalami tangan mamanya.

"Hati hati ya kalian"

"Sip mah"

"Oke tante"

Mereka berdua masuk kedalam mobil dan langsung pergi ke sekolah mereka.

Skip sekolah

Prilly langsung menuju kelasnya. Prilly mendapati Ali yang ada di kursi nya sambil memakai earphone ditelinganya dan sesekali ia menganggukkan kepalanya mengikuti alunan musik.

Prilly langsung menuju ke kursi nya.  Belum lama Prilly sampai sebuah pengumuman yang diumumkan melalui toa sekolah memerintahkan Ali dan Prilly segera berkumpul untuk mengikuti lomba.

Dan ternyata lomba nya berada disekolah mereka sendiri.

Ali dan Prilly segera menuju tempat lomba nya. Mereka menunggu di kursi yang ada didepan panggung. Sekolah mereka sengaja diliburkan karena Guru guru memberi kesempatan muridnya untuk menonton dan menyemangati Ali dan Prilly.

Kini giliran Ali dan Prilly yang akan menyanyi.

"Sekarang nomor urut tiga yaitu Ali dan Prilly. Beri tepukan yang gemuruh" suara MC mulai memanggil Ali dan Prilly. Dan suara tepuk tangan makin ramai ketika Ali dan Prilly naik ke panggung.

Banyak yang terpesona dengan ketampanan Ali, begitu juga Prilly yang memiliki pesona yang tak kalah juga dari Ali.

"Mereka cocok banget ya gue yakin pasti mereka menang"

"Aduh coba aja yang disamping Ali itu gue, bakal sukuran tujuh hari tujuh malam nih"

"Prilly cantik banget sih imut imut gimanaaa gitu"

Dan masih banyak lagi bisikan dari murid yang ada disini.

"Ya langsung saja dimulai. Are you ready"

Mereka hanya mengangguk pelan.

Perlahan suara gitar yang Ali petik mulai menghasilkan nada merdu dan menambah betapa cool nya seorang Ali.

Jreeeng.....

Aku ingin menjadi mimpi indah dalam tidurmu....

Aku ingin menjadi sesuatu yang mungkin bisa kau rindu....

Karena langkah meraih tanpa dirimu...

Ooh karena hati tlah letih....
(Ali)

Ali menyanyi dengan penuh penghayatan dan suara merdunya mampu menghipnotis siapa saja yang mendengarnya.

Berharap yang Tak PastiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang