Feeya terdiam sejenak sebelum tersenyum yang terkesan di paksakan.
"Gue ke dapur dulu ya, mau ngecek chef - chef tercinta"
Feeya meninggalkan Audrey yang merasa bersalah telah membahas hal yang di hindari Feeya selama ini.
Audrey dan Feeya sudah berteman sejak sekolah menengah atas. Namun pribadi Feeya yang dulu sengaja menutup diri membuat ia tak dekat dengan siapapun di sekolah kecuali Qian. Audrey sendiri bukan dari kalangan atas seperti Feeya, sehingga berdekatan dengan Feeya ia minder.
Tapi tanpa sengaja beberapa kali Feeya membantunya yang membuat Audrey sering memberanikan diri untuk mengajak Feeya ngobrol karena kelas mereka sama. Hanya sebatas obrolan ringan. Dan selesai sekolah Audrey harus bekerja untuk membantu perekonomian keluarganya sedang Feeya jelas melanjutkan kuliah. Beberapa tahun tidak bertemu keduanya dipertemukan di cafe ini. Feeya yang sedang merekrut bertemu dengan Audrey yang hendak melamar kerja di tempatnya. Merasa senang bertemu kembali dengan kawan lama, keduanya semakin dekat dan akrab. Feeya mempercayakan jabatan yang cukup penting untuk sahabat barunya itu. Jika Feeya tidak ada maka Audrey lah yang bertanggung jawab menggantikannya. Pribadi Audrey yang supel membuat Feeya nyaman dan sempat menyesal karena dulu ia terlalu menutup diri menghilangkan kesempatan bersahabat dengan Audrey sejak di bangku SMA.
Feeya memasuki dapurnya melihat lima kokinya sedang sibuk merapikan dapur.
"Ehm"
"Hey Fee"sapa Andra, teman sekolah Syena yang dibayar mahal untuk jasanya menyajikan makanan lezat di cafe Feeya.
Yah, Feeya begitu bersyukur mengetahui teman Kakaknya mau membantunya merealisasikan cafe impiannya. Andra mengajak temannya, Demas untuk turut bekerja di tempat Feeya. Dan tiga Chef lainnya Raisa, Dewa dan Ghani hasil seleksi lowongan yang Feeya buka. Feeya mulai membuka diri dan sikapnya yang tak segan ikut membantu karyawannya membuat ia di cintai karyawannya yang sudah terbilang banyak.
"Hey Mas, ada masalah ?"
"Nggak, kamu bisa bernapas lega selama aku masih jadi kepala Chef di sini" dan sudah di pastikan koor dari teman - teman yang lain langsung terdengar mendengar ke-narsisan Andra.
Feeya tertawa melihat tingkah mereka.
"Liat kan Mbak ? Kita - kita miris kalo anaknya tau bapaknya begini"ujar Raisa gemas.
"Ya biarin Sa, Mas Andra begitukan udah laku. Lah kamu jaim terus kan karena belum laku"canda Feeya gantian menjahili Raisa.
Sontak Demas, Dewa dan Ghani terbahak mendengar candaan Feeya.
"Duh Mbak Feeya kalo ngomong suka jujur beneeer, Jomblo ko mau sombong si Sasa. Raiso Saa, raiso"
"Dih jomblo juga jomblonya berkualitas nih"
"Haha kamu Sa bisa banget ngelesnya Sa. Ohya Mas gimana kabar istrinya ?"
"Udah pasti baik Fee, dia beruntung punya suami siaga kaya aku. Kandungannya bakal selalu aman dan terjaga"ungkapan Andra kembali membuat gelak tawa terdengar di dapur.
"Iya deh. Salam buat Mbak Salsa Mas, aku ke depan dulu ya semuanya"
"Sip sip okey"jawab Raisa menirukan suara selebgram kids yang menjadi stiker di account line yang sangat menggemaskan.
Feeya geleng - geleng kepala sebelum meninggalkan dapur. Feeya ke meja kasir membantu karyawannya yang lain yang mulai sibuk melayani para pelanggannya. Audrey membawa pesanan saat melewati Feeya dan berbisik pelan.
"Lihat gue order kemana"ucapnya sambil berjalan dan meletakkan pesanan di meja ujung dekat jendela.
Seorang pria berbadan atletis dengan wajah tampan sedang duduk disana. Sorot matanya tajam dan terkesan dingin. Tak ada senyum di wajahnya. Pria itu terlihat begitu dingin. Audrey berjalan kembali ke tempat Feeya sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Retisalya
RomancePernikahan adalah hal sakral untukku, terimakasih karena kamu menodainya sebelum janji suci itu terucap. -Shafeeya Allexa Ganies- -------------------------------------------------------- Kesalahan yang aku sesali seumur hidup adalah melukai dan mele...