Part 22

91 9 6
                                    

Feeya meletakkan piring berisi pancake untuknya dan Nata di meja makan. Nata yang sedang sibuk dengan ponselnya segera mengalihkan pandangannya ke hidangan yang di siapkan Feeya. Dengan tersenyum manis Nata menatap Feeya yang kini duduk di hadapannya.

"Keliatannya enak". Nata memperlihatkan ketertarikannya pada makanan yang terlihat lezat itu. Padahal hanya sebuat pancake dan teh hangat.

"Di cobain dulu, masakanku suka nipu. Penampilannya sering nggak sesuai rasanya" tak menanggapi ucapan Feeya Nata malah mengambil ponselnya dan mengarahkan camera hp nya untuk membidik sarapannya.
Feeya tersenyum geli, pasalnya sebelum ia bawa ke meja makan ia pun sudah mengabadikan hidangan yang akan ia sajikan itu.

Keduanya tak banyak bicara lagi dan menghabiskan sarapan dengan lahap. Setelah selesai sarapan Feeya membersihkan piring bekas makannya sedangkan Nata kembali ke ruang tengah.

Feeya menyusul Nata dan duduk di sampingnya. Sebenarnya, meski setengah tahun ini hubungannya dengan Nata semakin dekat tetapi Feeya masih merasa canggung dengan situasi yang tadi di timbulkan Nata di dapur. Tapi membahasnya lagi hanya akan membuat kecanggungannya bertambah sehingga dia lebih memilih diam.

"Bahan dapur kamu abiskan ?"tanya Nata tiba - tiba memecah kesunyian diantara keduanya.

"Iya, kenapa ? Kamu laper lagi ?"

"Enggak, aku temenin belanja yuk ?"

"Sekarang ?"

"Masa besok, aku harus cari uang lagi besok non"

"Haha gapapa nih ?"

Nata mengangguk, Feeya akhirnya menuruti. Mengganti pakaiannya dan segera menghampiri Nata yang sudah siap di kursi pengemudi. Tangan Nata mulai mengemudikan stir mobilnya ke arah pusat perbelanjaan. Suasana mobil yang sepi membuat Feeya menyetel radio. Ia mencoba mencari channel yang enak di dengar dan ia berhenti di channel yang tengah memutar lagu yang tak asing di telinga Feeya.

Yeah, yeah, yeah
You're the one
Yeah, yeah, yeah
I can't live without you

Suara Nata yang ikut menyanyi bersamanya membuat Feeya dan Nata saling pandang sambil terus melanjutkan karaoke dadakannya. Feeya tak menyangka Nata akan tahu lagu favoritnya ini.

Take me to your place
Where our hearts belong together
I will follow you
Cause you're the reason that i breathe

I'll come running to you
Feel me with your love forever
Promise you one thing
I will never let you go
Cause you are my everything

You're the one, you're my inspiration
You're the one, oh yes you're the one
you're the light that would keep me safe and warm
You're the one, yess, you're the one

Glenn friedly - you are my everything

Kehadiran Nata hampir setengah tahun lebih ini memberi warna sendiri di hidup monokrom Feeya. Nata terlalu bebas dan ekspresif sehingga apapun yang ingin ia lakukan takkan ada yang menghalangi tentu saja kecuali ibunya. Banyak hal - hal kecil yang Nata bagi pada Feeya untuk di lakukan bersama dan itu membuat hati Feeya sedikit meninggi.

"Kamu suka lagu ini ?"tanya Nata saat lagunya berakhir dan di ganti dengan iklan. Feeya mengangguk antusias.

"Pasti karena Qian pernah nyanyiin buat kamu"celetuk Nata membuat Feeya menoleh sambil cemberut.
Nata memang sudah tahu banyak tentang kisah kelamnya. Setengah tahun sudah cukup bagi Nata untuk mengorek kisah masa lalunya. Dan tentang asmaranya yang kandas, Nata sudah tahu detailnya karena Feeya memilih membaginya. Feeya sendiri masih bingung, entah mengapa ia sangat ingin Nata tahu kerapuhannya dan berharap Nata takkan melakukan apa yang akan di lakukan Qian.

RetisalyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang