Part 9

103 13 2
                                    

Belum hilang keterkejutan Feeya, matanya menangkap seseorang yang dia kenali. Lantas tersadar dan menoleh ke bangku pengunjung.

"Ogah. Bini lo bisa marah"

"Dia yang mau. Lagi ngidam. Pengen liat gue duet bareng lo". Feeya menatap perempuan dengan perut sedikit buncit itu ragu.

"Gila, lo pasti boong"

"Gue serius. Demi anak gue"

"Nggak mau."

"Please demi anak gue. Lo liat tuh mupengnya bini gue". Feeya kembali menoleh mencari keberadaan seseorang dan wanita dengan wajah manisnya sedang menatap penuh harap padanya.

"Fine. Lagu apa ?"

"Like im gonna lose you"

"Are you sure ? Romantic song ?"

"Yes"

"Gitar apa piano ?"tanya Feeya mengalah.

"Piano biar kaya Maddi Jane sama Matt bacik"

"Jayus pea. Yaudah buruan"

"Thank you so much wel". Feeya hanya tersenyum geli.

Yah, lelaki yang akan menjadi teman duetnya adalah si rese Arka. Dia yakin karyawannya tak ada yang tahu bahwa Arka sudah menikah bahkan sebentar lagi akan menjadi seorang ayah.

Arka memulai dentingan pianonya dan Feya segera mengalunkan lagu romantisnya.


Suara merdu Arka dan Feeya mengalun bersautan membentuk irama yang mempesona para pendengarnya. Sambil tangannya memainkan piano Arka bernyanyi juga menatap Feeya penuh sayang. Ya, Arka menyayangi Feeya sebagai adiknya.

Menjeda. Keduanya terdiam saling melempar senyum. Pengunjung sudah ramai dengan tupakan tangan mereka saat tiba tiba Feeya mengambil gitar dan segera memetiknya. Dengan kompak keduanya kembali melanjutkan bait penutup.

Istri Arka berdiri dan tepuk tangan dengan hebohnya. Arka dan Feeya menyelesaikan lagunya dengan begitu apik. Feeya menatap Icha bingung, harusnya wanita itu sedang marah karena cemburu berlebih seperti biasanya detik ini tapi lihatlah ia justru sebaliknya. Sangat bahagia melihat suaminya duet mesra dengan 'Si mimpi buruknya'.

"Huh cape ternyata"ucap Arka yang sudah turun bersama Feeya.

Pengunjung terlihat sangat puas dan bahagia.

"Siapa suruh mulai. Lanjut nyanyi sana. Kerjaan lo belum kelar ya"

"Iyaa nanti bentar napas dulu. Engap ini"

"Haha yaudah kalem aja lagi, udah ah gue mau cabut ya. Pengen mandi, lengket semua nih gara gara lo"

"Oke, langsung mandi ?"tanya Arka.

"Kagak mau nyamperin bini lo dulu, gue takut dia kesambet. Mau gue pastiin"ucapnya serius tapi terlihat jenaka di mata Arka.

Saat akan keluar dari backstage seseorang memeluknya.

"Tadi keren bangeeet. Seneng liat lo yang tadi"

"Haha ini bukan yang terakhir. Besok lo bakal liat gue yang tadi lagi. Jadi lepas pelukan lo karena badan gue bau dan keringetan Drey"

"Haha iya iya bu boss"

"Yaudah kerja yang bener, gue mau nemuin tamu istimewa dulu"

"Oke Fee". Audrey membiarkan bosnya melewatinya untuk menemui seseorang.

RetisalyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang