Part 20

95 9 4
                                    

Hari yang sibuk. Feeya masuk ke cafenya bersama Andra, ia baru saja ke gedung tempat acara pernikahan Raga akan di gelar lusa untuk mengecek keperluan catheringnya.

"Besok udah harus di prepare Mas, aku percayain sama Mas Andra ya. Sisanya biar aku minta Dewa atau Demas buat bantu handle"ucap Feeya berjalan beriringan dengan Andra menuju ruangannya.

"Feeya"panggil seseorang menghentikan langkah Feeya. Ia menoleh mencari sumber suara. Dan ia menemukannya. Disana, ada Darren dan Nata yang sepertinya sedang berkumpul dengan komunitasnya.

"Mas duluan aja ya, aku mau nyamperin temen dulu"ucap Feeya pada Andra.

"Pacar baru Fee ?"tanya Andra penasaran.

"Haha temen Mas, jangan nyebar gosip gitu deh Mas"balas Feeya sambil berbalik menghampiri Nata dan Darren.

Ada lima orang disana, tiga yang lain ia tidak mengenalnya. Feeya tersenyum berjalan ke arah mereka. Nata dan Darren juga menebar senyum pada Feeya.

"Hai Fee, apa kabar ?"tanya Darren saat Feeya sudah di depan mereka.

"Aku baik, kalian apa kabar ?"

"Kalo gue sih baik Fee, Devin tuh uring - uringan terus. Kangen kamu katanya"

"Apaan sih lo Ren, jangan dengerin Fee. Aku baik ko"jawab Nata membantah ucapan Darren.

"Haha masih aja ya kalian, udah dari tadi ?"

"Lumayan lah, oh iya kenalin ini temen - temen aku. Hanif, Almo, dan Ramdan"kata Nata mengenalkan ketiga temannya yang di sambut uluran tangan Feeya dan mengenalkan dirinya.

"Nadine nggak ikut ?"tanya Feeya sambil mencari keberadaan gadis imut yang biasanya selalu ada setiap ada Darren dan Nata.

"Yaelah Fee, ini kita lagi kerja kali masa mau bawa buntut mulu haha"Darren menjawab dengan gaya candaanya yang khas.

"Lagian bocah itu lagi kerja juga kali Fee"Nata ikut menambahi.

"Ohiya lupa ini hari kerja. Salam ya buat Nadine, yaudah silahkan di lanjut dulu. Aku tinggal ya, kalian kalo mau nambah minta aja ya"

"Haha santai aja Fee. Selamat bekerja nona cantik calon kakak ipar"goda Darren yang langsung mendapat lemparan kentang goreng dari Nata.

"Sorry ya Fee. Udah pokoknya jangan dengerin deh omongan dia". Nata meminta maaf karena tidak enak hati dengan gadis di hadapannya ini.

Feeya hanya tertawa geli melihat tingkah duo sahabat baik di depannya. Setelah berpamitan Feeya meninggalkan kelimanya untuk kembali keruangannya. Ia harus bertemu Demas untuk membicarakan planning untuk acara pernikahan Raga lusa. Sebelum mencapai ruangannya Feeya sempat mampir ke kasir menemui Rena, yang menggantikan Dinda.

"Ren, nomer 8 gratisin ya. Temen aku itu, nanti tagihannya kasih ke aku ya"titah Feeya pada gadis manis di depannya.

"Oke Mbak siap"jawab Rena sambil mengacungkan kedua jempolnya pada Feeya. Feeya tersenyum sebelum kembali melenggang ke ruangannya.

****

Setelah meeting dan mengurus kekurangan keperluan acara lusa, Feeya kembali berpamitan pada karyawannya untuk pulang terlebih dulu. Audrey menghampiri Feeya sebelum keluar.

"Balik naik apa ?"tanya Audrey yang memang tau gadis itu tadi pagi dijemput Andra karena akan langsung meninjau tempat untuk acara Raga.

"Nih mau minta Rena pesenin taxi Drey, kenapa ?"tanya Feeya.

"Nggak mau dianterin aja Fee ?"

"Enggak usah Drey, ohiya Drey minggu depan tolong laporan bulan ini kasih ke gue ya sekalian jadwalin buat meeting bahas yang kemarin kita obrolin"

RetisalyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang