Part 19

82 12 7
                                    

Pagi itu Feeya sudah bersiap untuk mengantar kakaknya yang akan di wisuda. Syena sudah dirias cantik meskipun tidak berlebihan. Gadis itu sejak periasnya datang sudah sangat bawel meminta di make up natural. Feeya yang menyaksikan hanya tertawa dan geleng - geleng kepala saja karena ia tahu pasti alasan kakaknya.

Kalo sekarang di dandanin full make up medok gitu, nanti pas nikah nggak istimewa lagi dong. Kakak nggak mau begitu. Pokoknya kakak cuma mau keliatan beda di make up itu pas nikah aja.
Begitu sungutnya subuh tadi saat Feeya menanyakan alasan kakaknya tidak mau di make up semaksimal mungkin.

"Fee, kamu udah siap belum ? Acaranya satu jam lagi ini".

Peringatan dari Syena yang sedang sibuk menyiapkan perlengkapan nya. Baju toganya belum ia kenakan padahal ia yang tahu acaranya sebentar lagi akan di mulai.

"Iya Kakak. Aku mah udah siap dari tadi juga"

"Yaudah tolong siapin mobil ya Fee"

"Orang mau dianter mas Genta ngapain bawa mobil juga sih ?"

"Mas Genta ada jadwal operasi neng pagi ini. Nggak jadi nganter"

"Aku udah disini dari tadi calon istri"ucap mas Genta menghampiri Ka Syena.

"Tuh, dateng kan pangerannya. Rempong mulu sih dari pagi. Yuk berangkat kalo kakak udah rapih"

Dan setelah membantu Syena mengenakan bajunya, ketiganya berangkat untuk menghadiri acara wisuda Syena yang kedua. Feeya bahagia kakaknya telah mendapatkan apa yang di citakannya selama ini. Meskipun ia merasa kehilangan sosok yang seharusnya datang mendampingi kakaknya yang pasti akan bangga sekali dengan pencapaian kakaknya.

***

Pukul 2 siang Syena dan Feeya di boyong kerumah Genta untuk makan siang. Ibu sudah memasakkan makanan special untuk kakaknya, begitu kata Genta. Dan benar saja, saat sampai Ayah, Ibu dan Mas Raga sudah menunggu dengan senyum gembira. Ada Mbak Anggi juga, calon istri mas Raga. Acara makan siang itu begitu hangat dan ramai karena tingkah Feeya yang selalu iseng. Setelah makan siang, mereka berkumpul untuk menghabiskan waktu bersama di taman belakang. Feeya bahagia, sejak dulu sekalipun tidak mendapatkan dari orangtua kandungnya Feeya selalu mendapatkan gantinya di tempat ini.

"Fee kakak pulang ya, nggak betah pake kebaya begini"ucap Syena pada adiknya.

"Feeya disini dulu gapapa ya Ka ?"jujur Feeya masih rindu dengan suasana rumah dokter Argus. Rasanya sangat lama ia tak berkunjung kerumah ini.

"Yaudah kalo gitu, ayah ibu Syena pamit dulu ya"

"Iya nduk, hati - hati ya pulangnya. Selamat ya cah ayu. Semoga bermanfaat gelar barunya"

"Aamiin makasih banyak ibu"

"Mas hati - hati bawa mobilnya. Di jaga ini calon istrinya"kali ini Ayah yang mengingatkan Genta.

"Iya ayah siap, Genta pamit ya"

Setelah kepergian Syena dan Genta ayah memilih masuk menemani Raga dan Anggi yang sedang mengobrol. Sedangkan Feeya tetap bersama ibu di gazebo taman belakang rumah ibu. Tiba - tiba Feeya menidurkan badannya berbantalkan paha ibu.

"Feeya kangen sama ibu. Rasanya lama banget nggak duaan begini bareng ibu"

"Kamu sih sombong banget jalan jalan nggak ngajak ibu"

RetisalyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang