Kamar Hotel Sani
Sani duduk di soffa tak jauh dari ranjangnya. Sesekali ia menatap keluar jendela melihat gelapnya langit. Ditangannya ia memegangi secangkir teh.
" Siapa pria yang tiba-tiba memeluk gadis itu? Pria itu mengganggu saja. Belum sempat aku memperkenalkan diri secara resmi pada Gadis itu." keluh Sani komat kamit sendiri.
" Apa aku tanya aja sama gadis itu. Tapi aku hanya bisa bertanya melalui chat di Badoo. Kontaknya aja belum sempat aku tanya." sambungnya dengan wajah memelas.
" Ah bodo amat!" teriaknya sambil berdiri lalu meletakkan cangkir tehnya di atas meja.
Rumah Aya
Terlihat rumah Aya sedang ramai. Semua sibuk menghias panggung dekorasi pernikahan. Bahkan beberapa para tetua berkumpul memasak bersama. Tapi ada satu ruang yang sepi.
Kamar Aya. Di sana hanya ada Aya dan Wulan yang sedang maskeran dan memanjakan diri sambil tidur terlentang.
" Apa kamu udah ketemu sama pria di Badoo itu?" tanya Aya yang berusaha membuka mulut karena wajahnya kaku terkena masker.
" Hmmm." Jawab Wulan singkat.
" Siapa nama pria itu? Gimana pertemuan kalian? Trus gimana kelanjutannya?" seru Aya sambil terlonjak bangun hingga sedikit maskernya pecah.
" Sebelum ngeliat di Badoo aku udah pernah ketemu dia. Kemarin aku juga ketemu sama dia. Hanya beberapa saat dan gak ada yang spesial. Kalau gak salah pria itu bernama Sani. Itu yang ada di profilenya." kata Wulan Santai.
" Aigo!!! Sampai kapan kamu mau gini terus. Udahlah...coba kencan. Terus serius. Nikah deh." Ucap Aya enteng.
Wulan bangkit dan duduk menghadap Aya. Ia melotot menatapnya.
" Ini gak mudah. Ini masalah hati dan perasaan." Ucap Wulan dengan sedikit ragu.
Plakk
Satu pukulan mengenai dahi Wulan." Masalah hati? Masalah perasaan? Ah...sudah berapa pria yang ada hati sama kamu? Mereka juga punya perasaan. Apa kamu gak mikirin mereka? Hah?" teriak Aya ngomel.
Wulan menundukan kepala dan sedikit berfikir.
" Dulu Aldi kamu lepas karena mimpi kamu yang gak jelas itu. Kamu biarin dia pergi. Dan sekarang kamu bahkan sendiriankan? Lalu kapan kamu akan menikah? Usia kita makin bertambah. Temen-temen kita bahkan sudah ada yang punya 3 anak. Lalu besok aku akan menempuh hidup baru. Tapi kamu? Bagaimana denganmu? Kapan kamu akan membuka lembar baru?" kata Aya panjang lebar dan membuat Wulan menitihkan airmata. Ia menyekanya dengan tangan.
" Siapa yang tak ingin membuka lembaran baru? Siapa yang tak mau menempuh hidup baru? Hah... Aku pun juga menginginkan hal itu. Mencintai di cintai menikah punya anak dan hidup bersama selamanya. Begitu menyenangkan. Tapi, dengan siapa aku akan hidup baru? Bagaimana aku akan hidup bersamanya? Aku bahkan iri melihat mempersiapkan pernikahan seperti ini. Aku iri kamu memiliki Adit sebagai pasanganmu. Aku iri melihat kebahagianmu." Wulan menitihkan airmatanya.
Aya terdiam menatap sahabatnya. Matanya berembun dan meneteskan beberapa butir air. Perlahan Aya menggerakan tangannya lalu menepuk pundak sahabatnya itu. Mereka pun larut dalam tangis hingga masker yang mereka kenakan terlepas.
Caffe mr.k
Radit duduk di salah satu bangku caffe itu. Lebih tepatnya sebuah ruangan vip. Ia terlihat bersama Aldi dan duduk berhadapan. Di mejanya tersedia 2 coffe latte dan beberapa cemilan.
" Aku sudah melihat gadis itu." Ucap Radit sambil meneguk coffe lattenya.
" Hmmm..." Aldi hanya menganggi santai.
" Aku akan membantumu kembali pada gadis itu." ucap Radit dengan percaya diri.
Aldi menghela nafas. Ia meneguk minumannya sedikit demi sedikit.
" Lebih baik jangan lakukan itu." kata Aldi ringan sambil menatap Radit dengan serius.
" Hah...bukankah kamu masih menyukainya? Dan bukankah Risa juga sudah membatalkan pernikahanmu? Lalu apa masalahnya?" seru Radit penuh tanya.
" Aku hanya takut kamu akan masuk dalam kisah ini. Aku sudah bilangkan jika gadis itu banyak di kelilingi oleh pria? Itulah sebabnya. Jangan lakukan apa pun." Ucap Aldi sedikit menekan.
" Hah...aku? Gak lah. Dia bukan tipe idealku. Aku gak akan menyukainya. Kamu kan juga tau seperti apa tipe idealku. Jadi jangan mengada-ada." Seru Radit penuh percaya diri.
Aldi tertawa mendengar kalimat yang di ucapkan Radit.
" Dulu aku pun berfikir seperti itu. Tapi segalanya berubah ketika aku mengenal gadis itu." ucap Aldi yang kemudian melangkah meninggalkan caffe.
Radit terdiam sedikit terkejut mendengar ucapan Aldi.
Keesokan harinya.
Rumah Aya.
Terlihat pernikahan itu sudah di mulai. Aya dan Adit berjalan di red karpet dengan mengenakan gaun nan indah warna campuran putih pink dan Adit mengenakan jas warna abu-abu dengan bunga pink di sakunya dan juga dasi pink yang serasi.
Terlihat Wulan menikmati suasana pesta. Sementara Pengantin sudah duduk di singgasananya. Tak lama kemudian terdengar beberapa orang saling berbisik dan menatap pintu masuk. Wulan yang merasa aneh dengan keadaan itu langsung saja mencari tahu dan melihat apa yang terjadi. 4 mobil mewah dengan warna dan desain berbeda terparkir di depan pintu masuk. Semua tamu menjadi ribut dan menyaksikan siapa pemilik mobil itu. Tak lama kemudian satu persatu mereka keluar dari mobil itu. Wulan melotot terkejut melihatnya. Sementara Aya dan Adit juga meninggalkan singgasana dan ikut melihat di belakang Wulan.
" Siapa yang mengundang mereka?" tanya Aya dan Wulan bersamaan.
" Aku." kata Adit ringan.
Wulan dan Aya langsung memelototi Adit.
" Gimana bisa kamu kenal sama mereka? Kalau Aldi, dan Joenathan aku bisa paham. Tapi kalau Radit dan Sani? Gimana bisa?" tanya Wulan yang langsung menghakimi Adit.
" Aku ada proyek sama Radit dan Sani, dia yang mendisain baju pernikahanku. Diakan punya butik." jawab Adit santai.
" Weeeeee!" teriak Aya dan Wulan bersamaan.
Di sisi lain 4 pria itu saling bertatapan di pintu masuk.
" Mulai dari sekarang, kita akan sering bertemu seperti ini." kata Aldi yang kemudian melangkah masuk terlebih dahulu. Sementara yang lain hanya tersenyum sinis.
--------------------bersambung-------------------
Makasih ya guys...
Mohon votenya
Coment juga
Sorry kalau ada kesalahan ketik.
Hehej
Selamat menikmati...

KAMU SEDANG MEMBACA
Lets Get Married!! (Not Wedding With U 2)
RomanceAku adalah seorang gadis biasa saja. Cantik?? Tidak.... Aku tidak cantik. Tinggi? Tidak juga. Aku gadis biasa dengan tinggi 157 cm. Badanku standart. Gak modis. Aku suka berpakaian simple dan gak neko-neko. Tapi anehnya... Banyak pria yang mendekati...