part 16

111 7 0
                                    

Wulan POV

Kamar Wulan.

semalaman ini sepertinya mataku sulit terpejam. Dari tadi aku hanya tiduran diranjang tanpa bisa mengalihkan fikiranku. Ciuman itu masih membekas di dahiku. Bahkan aroma parfumnya masih aku cium. Ah...jantung ini serasa mau copot.

" Semoga kali ini tak akan ada halangan apa pun."

Ku pejamkan mataku, " jika memang dia takdirku. Sekuat apa pun di pisah, kita akan jumpa kembali. Tapi jika bukan, sekuat apa pun di genggam, ia akan menghilang bagai buih." kataku lirih.

Author pov

Kamar Radit.

Radit merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Ia menatap ke langit-langit kamarnya dan fikirannya pun mulai melayang.

" Mau tak mau aku sudah terlibat dalam kisah ini. Gadis itu benar-benar membuatku gila." ucapnya lirih kemudian memejamkan mata.

Mendadak pintu kamarnya terbuka. Suara langkah mulai terdengar masuk. Aldi yang ternyata masuk ke dalam sana. Radit langsung berdiri dan menatapnya.

" Kenapa kamu kesini?" tanya Radit dengan tatapan sinis.

" Sekarang aku tau kenapa kamu begitu peduli pada Risa. Kamu menyukainya kan?" ucap Aldi dengan tersenyum renyah.

" Hah...bukankah itu kamu mau?" jawab Radit sedikit kesal.

" Jika itu benar, maka aku sangat bersyukur. Jaga dia baik-baik." Kata Aldi santai.

" Hah..." Radit tersenyum sengit.

" Radit!" terdengar teriakan dari luar kamar. Suara itu adalah suara Wulan yang mulai melangkah masuk ke dalam kamar sambil membawa sebuah kotak cincin merah tua.

Sementara Radit dan Aldi masih saling menatap.

" Aku harap kamu tidak akan kecewa dengan apa yang akan terjadi." Ledek Radit.

Tak lama kemudian Wulan masuk dengan santainya tanpa memperhatikan Aldi. Ia langsung menatap Radit dan menyodorkan kotak cincin itu.

" Ini milikmukan? Aku temukan di depan kamarku. Mungkin kamu menjatuhkannya. Di situ juga tertulis namamu di dalam kotak itu." ucap Wulan santai.

" Apa kamu tidak melihat isinya apa?" tanya Radit tanpa menerima kotak itu.

" Mana aku tahu. Aku hanya melihat ada nama kamu. Itu saja." jawab Wulan santai.

" Kalau begitu, coba buka dan lihatlah ke dalamnya!" perintah Radit.

Sementara Aldi masih terdiam menyaksikannya.

Wulan membukanya perlahan. Ia melihat nama Radit di cincin satunya lalu ia melihat nama Wulan di cincin sampingnya. Wulan langsung melongo terkejut.

" apa-apaan ini?" Seru Wulan dengan tampang masih tak percaya.

" Apa perlu aku jelaskan? Itu adalah cincin lamaran. Aku melamarmu!" Kata Radit tegas sambil menggenggam kotak cincin itu bersama Wulan.

Brekkkk
Aldi langsung menggeret lengan Wulan dari belakang.

Wulan pun menoleh dan terkejut melihat Aldi yang ternyata menyaksikannya.

" Aku dan Wulan sudah resmi balikan. Kamu sudah tak ada kesempatan." Teriak Aldi tegas sembari menatap Radit.

" Wulan!" teriak Aya yang mendadak datang dengan panik dan suara parau.

" Sani pinsan di soffa. Badannya panas. Ia bahkan sampai mimisan." Kata Aya makin panik.

Lets Get Married!! (Not Wedding With U 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang