part 18

178 5 0
                                    

1 minggu kemudian.

Semarang, rumah Wulan,dalam kamar.

Author pov

"Rasanya baru kemarin aku berada di tengah-tengah cowok keren seperti mereka." fikir Wulan yang berbaring di ranjangnya.

Wulan menatap langit-langit dengan fikiran menerawang flasback.

" Tapi, apa aku sudah yakin kalau pilihan hatiku adalah Aldi?" tanya Wulan pada dirinya.

Tok...Tok...Tok
Suara ketukan pintu membuyarkan penerawangan Wulan.

" Sayang...Mami boleh masuk gak?" teriak Maminya dari luar kamar.

" Masuk aja Mi...Gak di kunci kok." teriak Wulan mempersilahkan.

Pintupun terbuka perlahan. Dengan langkah santai, Maminya langsung menghampiri Wulan yang berbaring di ranjang.

" Mami mau tanya sama kamu? apa hatimu sudah yakin dengan pilihan itu?" tanya Maminya yang duduk di samping Wulan.

" Mi, aku harus ngomong apa? aku juga belum yakin apakah hatiku sudah memilihnya. Apakah memang dia takdirku? aku gak tau, mi." ucap Wulan yang langsung duduk dan memandang maminya.

" Untuk meyakinkan hatimu. Seminggu saja kamu menginap di rumah Aldi. Dengan begitu kalian akan makin dekat." kata maminya enteng.

" mi, minggu lalu aku udah ke Malaysia bahkan satu appartement dengannya." Bantah Wulan.

" Itu beda. Kalau sekarang kamu yang tinggal di rumahnya. Tanpa ada pria - pria itu. Yang ada hanya kamu dan Aldi." ucap Maminya dengan senang.

" mi, aku cewek lho. Masak aku suruh ke sana!" bantah Wulan.

" Kebetulan rumah ini mau direnovasi dulu. Di benahi semuanya. Trus papi sama mami dan orangtuanya Aldi juga ada urusan ke luar kota. oleh karena itu kita usul biar kamu yang ke rumah Aldi. " ucap Maminya mencari alasan.

" Kan ada Nisa. Kasian dia rumah sendiri." kata Wulan protes.

" Nisa kan lagi praktek selama 2 bulan. Maklum dia udah semester akhir. Jadi dia udah tinggal di Solo sejak kemarin." jawab Maminya sembari menahan tawa.

" ashhhhh...Ya udah terserah." ucap Wulan dengan sedikit manyun.

" Siapin barang2 mu ya nak." kata Maminya yang kemudian langsung pergi.

Wulan hanya menghela nafas.

Bandara internasional, sokarno hatta, Jakarta, kedatangan terminal 2.

Radit berdiri dan menatap pintu kedatangan itu. beberapa wanita banyak yang melirik Radit karena penampilannya yang sedikit memukau. Radit mengenakan jins dan jas selutut warna hitam. Tak lupa kaca mata gaul yang ia pakai. Ia terlihat sangat tampan.

Seeorang melangkah dari pintu kedatangan. Terlihat sepatu hak tingginya dengan kaki jenjang itu. Semakin ke atas terlihat ia mengenakan balutan jins ketat warna biru muda serta kaos pink v neck lengan pendek yang jelas memperlihatkan lekuk tubuhnya yang seksi. Dengan rambut terurai hitam panjang sedikit kriting di ujung. Dialah si Menawan Risa.

" Risa!!!" teriak Radit saat melihatnya.

Risa menoleh dan kemudian melangkah menghampiri Radit.

" Kamu beneran jemput aku jauh- jauh ke sini?" tanya Risa sedikit takjub.

" mumpung aku masih di Jakarta, apa salahnya kalau aku jemput." ucap Radit yang kemudian merebut koper yang di bawa Risa.

" Ayo jalan. Kita ke appartementku!" Sambung Radit sambil melangkah. Risa mengikutinya.

Lets Get Married!! (Not Wedding With U 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang