part 7

2.6K 111 5
                                    

Hari mulai gelap dan matahari pun sudah tenggelam sebentar lagi Bulan akan muncul untuk menerangi kegelapan malam hari. Kei baru saja menyelesaikan kewajibannya sebagai seorang muslimah yaitu menunaikan sholat magrib. 

Hari ini Kei pulang cepat karena mengingat hari ini  jadwal prakteknya hanya dibuka sampai pukul 4 sore tadi, jadi ia bisa membantu mbok mun memasak makan malam karena hari ini afkar pulang cepat.

Itu yang yang dikatakannya tadi setelah tidak lama afkar membalas chat Kei dan afkar yang mengabari ia akan pulang cepat.

Saat ini Kei sedang duduk di depan rumah sambil melihat-lihat taman yang sudah di sulap mang Bima tukang kebun yang sudah menetap di rumah mereka,  sebenarnya mang Bima tukang kebun mamanya tapi karena di rumah Kei belum ada tukang kebun yang mengurus Tamannya akhirnya mama mengusulkan agar mang Bima tinggal di rumah Kei saja.

"non saya bisa langsung pulang?"tiba-tiba saja mbok muncul dari sampingnya.

"Oh.. Iya mbok sekalian bawa masakan yang tadi ya! "

"Iya terima kasih non kalau begitu mbok pamit non" mbok mun akan beranjak pergi tetapi Kei langsung menahan mbok mun.

"astagfirullah, Kei sampai lupa kalau besok Kei mau ke Bandung jadi Kei
minta tolong, supaya besok mbok bisa menyiapkan segala keperluan mas afkar ya? " mbok mun tersenyum dengan perbuatan majikannya barusan

"iya non,  semoga non Kei besok sampai tujuan dengan selamat" Kei hanya membalasnya dengan senyuman dan meraih tangan mbok untuk menyalam nya.

🍽🍽🍽

"Mas.. Besok Kei ada seminar di Bandung mungkin malam baru bisa pulang,  mas izinin Kei? "Saat ini afkar dan Kei sedang bersantai di ruang tamu sebenarnya hanya afkar yang sedang duduk disana sambil memainkan MacBook nya sedangkan Kei tadi baru selesai mencuci piring di dapur.

"Hmm"sahut afkar singkat seperti tidak peduli pada Kei,  sebenarnya Kei berhak melakukan apa saja dan tidak perlu meminta izin. Tapi kalau Kei pergi saja tanpa izin dari afkar bisa-bisa ia akan dikatakan istri durhaka, Semua serba salah.

"Jangan terlalu lama untuk tidur ya mas,  kalau gitu Kei masuk duluan" ucap Kei yang dibalas afkar hanya dengan diam tanpa menoleh ke arah Kei,  Kei juga sudah tahu balasan dari perkataannya tadi tapi ia masih ingin mencoba agar afkar bisa melihatnya.

🚗🚗🚗

Pagi-pagi sekali Kei sudah berangkat, seusai ia menjalankan sholat subuh ia langsung bergegas berangkat ke acara seminar yang di selenggarakan di sebuah hotel yang ada di Bandung. Kei tadi hanya sempat menyalim tangan afkar dan setelah itu ia berangkat karena Amanda sudah ada di depan rumahnya.

Dan untungnya semalam Kei sudah mengamanahkan segala kebutuhan afkar kepada mbok mun sehingga Kei tidak terlalu terburu-buru.

Saat tadi Kei menyalim tangan suaminya,  Kei sedikit berharap afkar akan mengucapkan hati-hati dijalan atau kalau sudah sampai telpon ya?  Tapi itu hanya angan- angan Kei semata.

Setelah Kei masuk ke dalam mobil Amanda mereka langsung meneruskan perjalanan menuju Bandung.

"Uda siap pisah sehari sama suami lo?"celetuk manda dibalik stir mobil

"Lo pikir gue itu lo, gak dikabari dino sehari aja uda heboh nangis-nangis kejer"balas Kei dengan nada bercanda tetapi dengan ekspresi serius.

Amanda langsung terbahak "hahaha Kei sebentar lagi juga lo bakal ngerasain itu"

Yang dibalas Kei dengan senyuman "semoga saja"

🏡🏡🏡

Suasana pagi afkar berantakan. Dasi, kemeja, jas nya tidak sesuai dengan yang ia harapkan. Karena pagi ini mbok Mun yang menyiapkan segala kebutuhannya.

KesempurnaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang