part 16

1.9K 136 20
                                    

🌌🌌🌌

Kei baru saja sampai di rumah setelah di antar supir karena pagi tadi Afkar buru-buru pergi ke kantor dan dia bilang ingin menyetir mobil sendiri dan menyuruh Kei saja yang memakai supir.

Saat masuk ke dalam rumah tampak mbok mun sedang bersiap-siap akan pulang.

"Mau langsung pulang mbok?" Tanya Kei yang sudah duduk di kursi bar dan meletakkan tasnya di atas meja.

"Iya non"

Mbok mun memberikan segelas air ke hadapan Kei.

"Anak mbok sudah sembuh?"

"Alhamdulillah, sudah non malah sekarang sudah mulai sekolah"

"Syukurlah, mbok juga harus jaga kesehatan"

"Iya non, oh ya, non mau makan dulu?"

Selama Afkar lembur Kei lebih sering makan setelah ia pulang kerja karena mbok mun pasti menunggu Kei selesai makan dan mbok mun baru pamit pulang.

"Saya tadi uda makan di luar mbok"

Tadi sore Kei dan para suster yang jaga di poli anak di traktir salah satu keluarga pasien yang sangat baik, mereka diberi 5 kotak Pizza. Sebenarnya tidak boleh menerima sesuatu dari keluarga pasien tetapi Kei tadi tidak enak hati menolaknya karena keluarga pasien itu sangat baik.

"Mbok lumayan masak banyak non"

"Bawa pulang aja mbok atau sekalian bagi sama mang Bima"

Kei tidak terlalu suka makanan yang sudah di panaskan karena dari dulu mama selalu memberikan makanan yang tidak habis pada pekerja di rumah.

Dan Kei pikir Afkar tidak akan makan malam di rumah seperti malam-malam sebelumnya jadi daripada mubazir lebih baik mbok mun bawa pulang.

"Baik non"

🌃🌃🌃

23.15 pm

Kei tiba-tiba terbangun dari tidurnya karena merasa tenggorokannya kering dan Kei lupa membawa air ke kamar dan dia terpaksa harus ke lantai bawah.

Malam ini Kei terlalu cepat tidur karena tadi pagi dia terlalu banyak melakukan aktivitas sehingga badannya terasa pegal sampai setelah shalat isya tadi dia ketiduran.

Melirik ke samping tempat tidur Afkar tidak ada tetapi handphonenya sudah ada di nakas.

Kei segera turun dari tempat tidurnya dan keluar dari kamar.

Turun dari tangga Kei lihat lampu area dapur menyala dan sudah ada Afkar disana sedang melihat isi kulkas.

"cari apa mas?"

Afkar nampak terkejut "astaghfirullah"

Kei pikir Afkar tahu kalau dia sedang berjalan ke arahnya.

"Em maaf mas kalau ngagetin"

"Gak papa" ucap Afkar sambil membalikkan badannya dan terlihat Afkar memegang 2 telur di tangannya.

"Mas lapar?"

Afkar terlihat gugup "ha bukan hem maksudnya saya ingin memasak"

"Biar cepat gimana kalau aku aja yang masak mas? Ini uda malam banget"

KesempurnaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang