part 14

2.1K 121 18
                                    


👩‍👩‍👧‍👧👩‍👩‍👧👩‍👩‍👦

"Ini pasien terakhir sus?" Tanya Kei yang keluar dari ruang inap pasien kecil.

"Iya dokter"

Pagi ini Kei sedang visit bersama suster Nita, setelah keluar dari ruang rawat Kei dan suster Nita menuju pusat informasi untuk mengisi data pasien.

"Setelah ini saya brunch sebentar, nanti kita lanjut pemeriksaan rawat jalan ya"

"Baik dokter, mau saya pesankan?"

"Saya ke kafetaria aja" Kei yang masih fokus dengan komputer di depannya.

"Baik dokter"

Rencananya Kei ingin mengajak Manda ke Kafetaria, tetapi Kei belum melihat manda pagi ini, biasanya dia sudah berseliweran di sekitaran sini.

Kei mengambil handphone di saku sneli dan menghubungi Manda.

"Assalamualaikum, brunch yuk!"

"Waalaikumsalam, Lo duluan deh gue masih diskusi alot bareng dokter Gofar" Manda seperti berbisik di ujung sana.

"Diskusi apa gosip?"

"Ya elah diskusi Kei bareng dokter Beny kok" kalau sudah ada dokter beny berarti memang betul mereka terlibat diskusi sebab dokter beny merupakan kabid poly kandungan dan sangat suka berdebat dengan dokter Gofar dan Manda.

"Bakalan lama dong"

"Enggak, entar gue pura-pura kebelet"

Kei pun mulai berjalan ke arah lift yang akan membawanya ke kafetaria di lantai 1.

"Ya uda gue tunggu di Kafetaria kalau gitu" 

"Oke sip"

Kei mematikan sambungan teleponnya dan melihat notifikasi pesan dari Arumi kalau besok dia akan mampir ke rumah.

"Astaga"

Tiba-tiba Kei menyenggol seseorang di depan dan menyebabkan kopi orang tersebut tumpah dan untungnya tidak mengenai siapapun.

"Maaf-maaf saya tidak lihat jalan" ucap Kei sangat bersalah.

Dan ternyata orang itu dokter Garin, dokter baru di rumah sakit ini. Dan Kei makin merasa bersalah.

"Maaf dokter" ucap Kei kembali

"Tidak apa-apa saya tadi keasyikan lihat handphone jadi gak lihat jalan juga" ucap dokter Garin yang menoleh kanan kiri.

"Tapi kalau saya lihat jalan pasti kopi dokter tidak tumpah" sesal Kei.

"Gak masalah" ucap dokter Garin dengan ramahnya "saya panggil CS sebentar ini kalau jalan kotor begini keluarga pasien pasti susah lewat" dan dokter Garin pergi ke ruang customer service.

Kei terdiam sejenak dan tak lama dokter Garin datang dengan salah satu CS yang membawa peralatannya.

"Sekali lagi saya minta maaf dokter" ucap Kei kembali.

KesempurnaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang