part 10

2.2K 112 12
                                    

👭👭👭


"Mbak Kei? Eh iya mbak.. I Miss you so much" tiba-tiba sudah ada Arumi yang memeluk Kei dengan sangat erat.

Karena terlalu lama termenung Kei tidak sadar dengan kehadiran Arumi yang ada di pelukannya.

Astaghfirullah

"Assalamualaikum gitu dong, kamu apa kabar dek?" Pelukan mereka sudah terlepas.

Arumi hanya nyengir, malu karena terburu-buru memeluk Kei sehingga lupa "waalaikumsalam mbak, hehe maaf mbak terlalu semangat, kangen banget sama mbak"

Kei tersenyum dan mengelus rambut Arumi yang ia gerai "tapi jangan sampai lupa dong dek, kalau kangen kenapa gak pernah ke rumah?"

"Maunya sih ke rumah mbak tiap hari tapi gak di bolehin si mami takut ganggu trus aku juga di suruh bimble terus" keluh Arumi dengan wajah cemberut.

"Ya gak tiap hari juga dong, gak ganggu kok tapi kamu juga jangan sampai bolos bimble katanya mau masuk kedokteran"

"Wah iya dong mbak, aku kan mau jadi kayak mbak, uda cantik pinter lagi" puji Arumi dengan kembali memeluk mbaknya dan Kei terkekeh melihat kemanjaan Arumi kepadanya, sebab ia pun begitu ke kakaknya, Kairo.

"Eh bentar mbak, aku panggil pasukan ku dulu" Arumi kembali melepas pelukannya " gem.. yaaa ante kei uda dateng nih" panggil Arumi ke arah kamarnya dipojok kiri.

Terdengar suara pintu yang terbuka dan muncul dua anak kecil yang di labeli arumi sebagai pasukannya, gema dan Kiya. Dengan memakai gaun yang hampir serupa dan lengkap dengan sedikit dandanan mereka.

"Kamu dandanin mereka dek?" Tanya Kei sambil berjalan mendekati gema dan kiya.

"Mereka yang minta kok mbak" bantah Arumi sebab memang ia tidak meracuni dua keponakannya itu untuk berdandan, mereka yang memaksa Arumi untuk menghias wajah mereka seperti yang dilakukan Arumi pada wajahnya. Kalau Arumi tidak menuruti maka mereka berdua akan memberi tahu Oma kalau Arumi berbelanja berlebihan.

"Ante Kei.." seru mereka berdua dengan segera memeluk Kei.

"Wah cantik banget sih kalian" puji Kei dengan membalas pelukan mereka.

"Ya dong kan aku yang dandanin" ucap Arumi dengan bangganya "pasukan ucapkan terimakasih" lanjut Arumi dengan gaya bossy

"Terimakasih ante" sahut mereka berdua dengan gemasnya sehingga membuat Kei tertawa.

"Ante juga cantik" balas gema dengan berbisik di telinga Kei.

"Kamu juga sayang"

"Udahan dulu pelukannya sebelum Oma nyusul kesini trus ngomel-ngomel" Arumi menarik rangkulan dua ponakannya dari pelukan Kei.

"Hahaha ya uda yuk kita ke bawah nyusul mami"

🌤️🌤️🌤️

Acara tujuh bulanan mbak Anin berlangsung dengan khidmat, seluruh keluarga dan para tamu turut mendoakan agar mbak Anin dan kandungan nya selalu sehat sampai proses melahirkan nanti.

Kei sudah bertukar sapa dengan beberapa saudara Afkar yang kemarin pada saat resepsi mereka tidak hadir, mereka menyambut Kei dengan sangat ramah, Kei merasa ia sangat disayangi di keluarga besar Afkar. Apalagi Mami sangat senang mengenalkan  Kei kepada saudara-saudara yang lain.

Setelah bertukar sapa selesai Arumi dan Kiya menarik Kei dari gandengan mami, awalnya mami mau protes tapi keburu Kiya cucu pertama mami yang memelas agar Kei mau di bawa pergi dari ruang tamu ke halaman belakang.

KesempurnaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang