part 9

2.4K 132 11
                                    

🌅🌅🌅


Selepas subuh biasanya Kei berolahraga kecil di samping rumah, hanya sampai 15 menit dan setelah itu ia ikut dengan mbok Mun menyiapkan sarapan pagi.

Tetapi hari ini Kei sengaja meliburkan Mbok Mun karena ia dan mas Afkar juga tidak ada seharian ini di rumah dan juga Kei merasa kasihan dengan mbok Mun karena selama ini ia di beri waktu libur hanya satu kali dalam satu bulan.

Kei berinisiatif akan memberi tambahan waktu libur kepada mbok Mun selain karena anak nya sedang sakit tampak nya mbok Mun pun sudah tua untuk setiap hari bekerja tanpa adanya hari libur.

Saat Kei sedang berkutat dengan bahan makanan yang ada di depannya. Ia berencana akan membuat chiffon cake less sugar. Cake ini akan Kei beri pada papi sebagai hadiah ulang tahun. Karena papi mengidap diabetes Kei akan membuat cake ini aman dimakan papi.

Dengan mengandalkan ingatannya Kei mulai menakar bahan-bahan yang akan di olahnya, tadi malam ia sudah menelepon mbak Aira menanyakan resep andalan mbaknya itu jika ingin membuat cake yang enak sebab Aira sangat handal di dapur.

Afkar sudah keluar sejak tadi, selepas sholat subuh berjamaah di masjid ia kembali dan berganti pakaian dengan baju olahraga. Katanya ingin joging sekitaran komplek saja. Itu karena Kei yang bertanya lebih dulu kalau tidak, afkar tidak akan memberitahu.

Adonan nya sudah Kei masukkan ke dalam oven sekitar 20 menit cake nya akan matang. Selagi menunggu cake nya matang Kei melanjutkan pekerjaannya dengan membuat sarapan untuk mereka berdua.

"Kenapa berantakan sekali" tiba-tiba saja suara afkar terdengar tepat di belakang Kei.

Dan ya di sana afkar dengan keringat yang membasahi tubuh nya, duduk sambil menyeka keringat yang ada di dahinya dengan handuk yang ada di tangannya.

Dengan cepat Kei memberikan segelas air putih dan menyodorkannya di hadapan afkar.

"Maaf mas, Kei lagi masak buat sarapan"

"Mbok Mun kemana?"

"Aku libur in, kita juga gak disini seharian, lagian mbok Mun juga perlu tambahan hari libur mas" ucap Kei pelan.

"Kenapa gak beritahu saya terlebih dulu, kalau kamu lupa saya kepala rumah tangga di rumah ini" balas Afkar dengan nada tegas seraya menandaskan air di dalam gelas dan berniat pergi dari area dapur.

"Kalau mas juga lupa, aku ingetin kalau aku juga istri kamu yang berhak mengatur isi rumah ini" ucapan Kei yang mengalir begitu saja, ia tidak bisa hanya diam saja saat afkar semena-mena terhadap nya.

Afkar berhenti sejenak di atas undakan tangga pertama dan menoleh ke belakang melihat Kei yang kembali meneruskan pekerjaannya.

🚗🚗🚗

"Itu apa" tunjuk afkar ke arah Kei yang sedang membawa kotak box yang sudah berisi cake dan sudah ia beri pita.

"Buat papi" jawab Kei dengan langsung masuk ke dalam mobil.

Ini kali kedua Kei duduk di samping Afkar yang sedang mengemudikan mobil, Kei suka melihat Afkar yang terlihat fokus ke arah depan sana walau tidak ada percakapan yang terjadi selama perjalanan.

"Mas di depan sana berhenti bentar ya"

Afkar menolehkan kepalanya ke samping kirinya "kenapa?"

"Mas, ini pertama kalinya aku ke rumah kamu, gak mungkin aku cuma datang dengan tangan kosong"

"Di rumah juga banyak makanan, kamu gak perlu repot-repot" ucap Afkar yang terus memandang ke arah depan sedangkan Kei mengelus dadanya.

Dan ya afkar terus melanjutkan perjalanan tanpa memberhentikan mobilnya padahal Kei sudah meminta untuk berhenti berkali-kali dan hanya di diamkan afkar begitu saja, memang keras kepala.

KesempurnaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang