"Dah, Appa! Dah, Nuna!"
"Dah, Jeongsan!"
"Jangan nakal, ya. Belajar yang benar."
"Iya, Appa."
Jeongsan segera beranjak begitu aku menghentikan mobil di depan gerbang sebuah taman kanak-kanak yang tidak jauh dari rumah. Beberapa waktu lalu, Jeongsan telah menyelesaikan Pendidikan Anak Usia Dini-nya dan sekarang berlanjut ke Taman Kanak-kanak.
Aku baru mau melajukan mobilku ketika dari kejauhan, kulihat sebuah motor yang sangat kukenali. Motor Taehyung Hyung. Tunggu! Jangan-jangan putrinya yang seumuran Jeongsan, Taerin, bersekolah di taman kanak-kanak ini.
Aku cepat-cepat melajukan mobilku. Bukannya sombong. Aku hanya tidak mau terlambat mengantar Taya ke sekolah. Kalau bertemu Taehyung Hyung, dia bisa banyak bicara dan kami terjebak dalam obrolan yang panjang.
Saat mobil kami berpapasan, Taehyung Hyung tidak menoleh. Mungkin dia tidak melihat nomor plat mobilku. Baguslah.
Setelah mengantar Taya dan Jeongsan, aku bergegas ke kantor. Seperti biasa melakukan pekerjaanku—memeriksa laporan, menandatanganinya, atau sekadar memastikan semua karyawan di divisi humas bekerja dengan baik sembari menunggu waktu untuk menjemput anak-anak pulang.
***
Pukul sepuluh. Biasanya, jika ada rapat, aku hanya menyuruh salah satu karyawan di divisi humas untuk menjemput Jeongsan, mengantarnya pulang, kemudian membawa mobil kembali ke kantor. Berhubung sekarang tidak ada rapat, aku bersiap untuk menjemput Jeongsan.
Tepat di saat aku berdiri dari dudukku, ponsel di sakuku berdering. Kurogoh sakuku, mengeluarkan ponsel, kemudian melihat siapa yang menelepon.
Uh? Taehyung Hyung?
"Ya, Hyung. Ada apa?" Di seberang, aku mendengar suara tangisan seorang anak perempuan. Paling Taerin, anaknya, yang menangis.
"Anakku hamil!"
"Ha?"
Jelas aku kaget! Anaknya baru berusia lima tahun, sama seperti Jeongsan, tapi kok hamil?
"Ini semua gara-gara Jeongsan!"
"HA? Kau ini bicara apa, Hyung? Jeongsan masih kecil. Bagaimana mungkin dia bisa menghamili anakmu? Anakmu juga masih kecil, kan? Jangan bicara sembarangan, Hyung!"
"Hei! Hei! Kau sebagai orang tua si lelaki harusnya tidak boleh bicara seperti itu? Apa maksudmu aku bicara sembarangan?"
Taehyung Hyung ini apa-apaan, sih?
"Tentu saja aku menuduh Hyung bicara sembarangan! Mustahil Jeongsan bisa menghamili anak orang. Jari telunjukku bahkan lebih panjang daripada punyanya." Aku malah menanggapi ucapannya dengan serius. Aish!
"Tapi Taerin mengadu kalau dia dipegang Jeongsan. Sekarang dia menangis, tahu!"
"Ya ampun, Hyung! Cuma dipegang! Masa iya bisa hamil? Hyung ini membesar-besarkan saja."
Lantas, aku mendengar suara tawa puas di seberang. Apa-apaan?
"Aku hanya ingin mengetesmu. Bagaimana kalau 15-20 tahun lagi ada orang tua yang menghubungimu dan menelepon kalau anak gadisnya hamil gara-gara Jeongsan."
"Sinting! Jangan bicara sembarangan, Hyung! Aku tidak mau Jeongsan seperti Yoongi Hyung!"
Lalu, Taehyung Hyung tertawa lagi.
Dasar! Bagaimana bisa seorang Kim Hyejin jatuh cinta pada pria seperti dia? Sampai punya anak segala ckckck.
"Sudah ah, Hyung! Aku mau menjemput Jeongsan."
"Tidak usah! Aku sudah bersama Jeongsan sekarang. Aku yang akan mengantarnya pulang."
"Oh, baguslah. Terima kasih kalau begitu, Hyung."
"Aku juga mau mengagetkan Junmi dengan ucapanku yang tadi." Aku mendengar Taehyung Hyung terkekeh geli setelah menuturkan tujuan yang sebenarnya.
Kuhela napas pelan. "Hyung, sebaiknya kau jangan mengatakan kalimat itu pada Junmi kalau kau tidak mau istrimu marah padamu, mengerti?"
"Tapi, aku mau melihat reaksinya." Ayah dua anak itu mengeluarkan suara manja seperti seorang anak kecil yang merengek ingin melihat badut.
"Terserah! Aku sudah memperingatkanmu, Hyung!"
Dan, satu jam kemudian ...
"JEON JUNGKOOK! BAGAIMANA INI? ISTRIKU TIDAK MAU MASAK MAKAN SIANG UNTUKKU!!!"
"Aku kan sudah bilang, Hyung! Jangan lakukan itu. Kau tahu seperti apa Junmi dan Hyejin."
-the end
Ketika kalian harus menunggu satu minggu untuk sebuah cerita yang durasinya enggak sampai 600 words. Maafkan author.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEON FAMILY STORIES SEASON 2 [SUDAH TERBIT]
FanfictionSeason kedua dari kumpulan cerita yang ringan dan manis tentang keluarga kecil kamu dengan Jeon Jungkook dan anak-anak kalian--Jeon Taya dan Jeon Jeongsan. Highest rank #45 dalam FANFICTION - 16/03/2017