(10) KERASUKAN ARWAH PENYANYI

489 28 3
                                    

Minggu Pagi yg cerah menjelang Akhir tahun Remaja Karang Taruna Puspa Agung mengadakan Acara rekreasi ke Telaga menjer wonosobo.
Di Wonosobo Selain Telaga Warna di Dieng, terdapat Telaga Menjer yang merupakan Merupakan telaga alami terluas di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Berada pada ketinggian 1.300 mdpl dengan luas 70 hektar dan kedalaman air mencapai 45 meter. Telaga Menjer terletak di desa Maron kec. Garung 12 Km sebelah utara kota Wonosobo.
Sisi utara telaga ini berupa pegunungan yang ditumbuhi tanaman hijau termasuk kebun teh yang sangat indah.

Persiapan keberangkatan yg direncanakan pukul 7 pagi akhirnya molor hampir 1 jam lamanya. Karena banyaknya peserta mereka menggunakan 2 Bus.Perjalanan yg ditempuh hampir 3 jam dikarena Faktor jalan aspal yg curam naik turun serta cukup sempit ukuran jalannya.
Seperti biasa Bus Pariwisata yg dipenuhi oleh para remaja selalu gaduh suasananya seperti didalam pasar.kali ini Mail yg nama lengkapnya Ismail tak berani lagi bernyanyi karaoke di Bus AC yg fasilitasnya komplit itu, alasannya adalah takut kejadian buruk terulang lagi seperti kejadian yg lalu saat tiba2 suaranya menjadi hilang saat menyanyikan lagu Birunya Cinta yg dipopulerkan oleh Dayu AG dgn suara Mail yg khas yaitu sengau dan Cadel.
Jalanan naik turun dan berbelok belok membuat seluruh para penumpangnya terbanting banting dan bisa terjatuh dari kursi penumpang bila tidak berpegangan pada kursi didepannya.tak sedikit yg perutnya jadi mual dan muntah.
------------------------------------
Sesampainya ditempat yg tujuan hampir pukul 11 siang, begitu turun dari Bus sebagian ada yg duduk2 di pinggir telaga sambil berphoto Selfie sebagian lagi ada yg langsung memburu makanan, menikmati masakan kuliner khas telaga menjer di warung makan terapung yg letaknya di pinggir telaga.yang lainnya langsung naik ke perahu berkeliling telaga menikmati indahnya alam.
Sementara itu di pinggiran telaga Hari duduk termenung sambil menghisap sebatang rokok kretek. Rambutnya yg ikal agak gondrong semakin berantakan tertiup angin. Hari sebetulnya ingin naik perahu seperti teman2nya yg lain tetapi sebagian besar teman2nya sudah lebih dulu berangkat naik perahu mengelilingi telaga.
Di bawah undak2an Hari berdiri sambil menghembuskan asap rokoknya sambil melihat teman2nya yg nampak begitu ceria berteriak teriak dari perahu yg sudah berjalan.
Sesaat kemudian Hari melihat ke sebelah atas undak2an.dilihatnya 2 orang gadis Cantik yg sedang berjalan menuruni undak2an panjang itu,
Mereka adalah Hani dan Tasya.

"Om temenin kita naik perahu ya om?" Kata Hani sambil menarik tangan Hari dan menyeretnya ke arah perahu. Sementara itu Tasya cuma menundukkan kepala sambil berjalan dan seolah olah tak peduli.
Akhirnya mereka bertiga naik perahu yg sudah hampir penuh oleh penumpang. Perahu mulai berjalan lamban Hani dan Tasya duduk berdampingan sedangkan Hari berdiri di geladak yg letaknya  berada di depan kapal berbaur dgn para penumpang lain yg tidak di kenalnya. Hari begitu takjub dan terpesona melihat air danau yg berwarna kehijaun sedangkan di pinggir danau ditumbuhi oleh pepohonan yg luas dan rimbun.
Angin sepoi sepoi berhembus menyejukkan. Di geladak depan perahu yg tak jauh dari tempatnya berdiri ada dua orang anak kecil yg berebut kamera digital keduanya saling tarik menarik dan ketika salah satunya melepaskan kameranya anak kecil yg satunya kehilangan keseimbangan.geladak selebar badan perahu kecil yg terletak di depan kapal itu bentuknya memanjang terbuat dari susunan bambu dan kayu serta tidak ada pagar pembatasnya,
Akibatnya anak kecil itu langsung tercebur kedalam telaga yg sangat luas dan dalam.seluruh penumpang kapal langsung menjerit histeris, anak kecil itu berusaha menggapai gapai lalu perlahan lahan tubuh kecilnya mulai tenggelam,tanpa bicara Hari langsung menaruh tas bawaannya didepan Tempat duduk Hani dan Tasya lalu Hari meloncat ke dalam telaga. Hari mencari arah gelembung udara dari sisa2 oxygen keluar dari paru2 bocah kecil itu.
Hari menghirup napas panjang lalu menyelam mengejar anak kecil itu yg semakin dalam tenggelam di telaga yg dingin.
Para penumpang kapal sudah panik dan cemas, termasuk Hani dan Tasya yg mencemaskan Hari. Pengemudi perahu kecil sudah mematikan motornya dan sudah siap2 akan menceburkan diri kedanau tetapi sosok Hari sudah menyembul kesamping kiri perahu dgn basah kuyup, anak kecil itu sudah berada dalam dekapan Hari. Salah seorang penumpang yg pernah melihat secara langsung proses pertolongan terhadap korban tenggelam berusaha keras mempraktekkannya untuk menolongnya.anak kecil itu seperti tersedak dan batuk batuk lalu air mengalir dari perut dan hidungnya. Anak kecil itu terlihat sangat pucat dan lemas tetapi nyawanya masih tertolong.
Sementara Hari tiduran telentang di geladak depan sambil mengatur napas yg masih kembang kempis. Baju dan celananya basah semua..
Kedua orang tua Bocah kecil itu tak henti2nya menangis sambil memeluk anaknya. Beberapa saat kemudian perahu kecil sudah menepi, Hari langsung meloncat ke pinggir telaga, melepas baju lalu memerasnya.
Dgn tergesa gesa kedua orang tua anak kecil itu membawa anaknya menuju rumah sakit terdekat..
Mungkin karena terlalu panik sehingga lupa mengucapkan terima kasih pada orang yg telah mempertaruhkan nyawa demi menolong anak mereka.

Story From The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang