(9) UTUSAN DARI PANTAI SELATAN

580 22 1
                                    


---------------------------------------------------
Minggu pagi yg cerah, sebuah Bus 3/4 yg berisi meluncur laju ke arah selatan, suasana di dalam bus ramai oleh canda tawa anak2 muda yg duduk di kursi penumpang. Ada yg bercanda meledek temannya ada pula yg bernyanyi ada pula yg sibuk update status di situs jejaring sosial.
Pagi itu para remaja kampung Puspa Agung mengadakan Rekreasi ke Pantai selatan.
Di dalam Bus. Si Mail yg tidak kebagian tempat duduk bernyanyi karaoke sambil sambil berjoget mengiringi lagu dangdut yg diputar oleh Sopir Bus. Mail Punya Hobby bernyanyi bahkan dialah satu2nya Remaja dikampung yg paling suka dgn musik. Mail lidahnya cadel, tidak bisa mengucapkan huruf "R'', bila mengucapkan Huruf "R" maka yg keluar dari mulutnya adalah Huruf "L" .

Dengan Pede-nya Mail menyanyikan lagu Dangdut lawas milik Mansyur S yg judulnya Pelaminan Kelabu.

" Kau bagaikan Lahwana
menculik dewi Shinta
dali tangan si Lama
kuLsi pelaminan biLu di malam pengantin
januL kuning menghias di Luang tamu
tapi bencana datang melanda
dia istliku telcinta tanpa seizinku telah pelgi
ayah bundanya pun tak tahu kemana oh Limbanya
kulsi pelaminan bilu di malam pengantin
janul kuning menghias di luang tamu.".. dst.

Suara sengau dan Cadel-nya Mail kontan bikin suasana Bus yg mereka tumpangi menjadi riuh oleh gelak tawa yg tak habis2nya.

Tak terasa perjalanan mereka akhirnya sampai ke tempat tujuannya yaitu Pantai Parang tritis. Sebagian besar para remaja langsung menceburkan diri ke pantai,berkejaran berlarian dan bermain dengan ombak sebagian lagi ada yg duduk2 dan di bermain pasir pantai. Diantaranya adalah 2 orang gadis cantik yg sedang ngobrol sambil menulis dengan sebatang kayu diatas pasir.
Kedua gadis itu tak lain dan tak bukan adalah Tasya dan Hani.

"Menyenangkan ya Han suasananya, hampir semua teman2 dikampung kita ikut ke parang tritis..! " kata Tasya

" iya Cha , Mas Kirno, Mas Wawi. Mail, ima, Zidna, mbak Dewi, Fika, Rini,Om Sudar juga ikut cuma Om Hari yg tidak ikut! "
Balas Hani

"Aku malah tidak tau kalau Om Hari tidak ikut, soalnya dari dulu Om Hari biasanya tak pernah ketinggalan kalau ada acara wisata.. kata Tasya.

"Ah kenapa ya kok kita malah jadi ngomongin Om Hari. Aku jadi haus nih.. cari minuman yuk? " Ajak Hani

"Kan kamu yg duluan ngomongin tentang Om Hari Han!" Balas Tasya sambil berjalan mendahului Hani menuju warung penjual minuman.
    ~~~~~~~~~~~~~~~~~

Siang itu suasana di pantai parang tritis memang sangat panas. Teriknya matahari seakan membakar pasir pantai.
Banyak para pelancong dari lain daerah termasuk juga turis2 asing bermain2 dengan Deburan ombak, sebagian yg sudah lelah bermain main dgn ombak ditepi pantai langsung mencari tempat yg teduh. Sebagian ada yg menikmati kuliner khas jogja sprti nasi gudeg tapi kebanyakan anak2 muda lebih suka makan mi Ayam dan bakso termasuk beberapa remaja dari  kampung Puspa Agung.
-----------------------------------------
Sementara itu di sebuah warung yg letaknya tak jauh dari bibir Pantai Hani dan Tasya sedang menikmati Es kelapa muda & Bakso.
"Han Aku senang melihatmu sudah sangat jauh berobah, kamu tak hanya terlihat lebih cantik dgn Hijab yg kamu pakai tetapi sikapmu juga berobah menjadi santun&penyabar.. "
Kata Tasya

"Alhamdulillah Cha, terima kasih kamu sekarang sudah mau menjadi sahabatku, sungguh aku sama sekali tak menyangka.. bukankah dulu kita sering berantem iya kan?"
Balas Hani.

"Iya Han, setelah sekian lama kita saling bermusuhan tapi hanya dalam waktu singkat kita bisa menjadi akrab!
Kata Tasya.

Seusai makan bakso keduanya langsung mencari Musholla untuk menunaikan Sholat Dzuhur. Seusai Sholat keduanya mencari teman2nya yg lain.
Hani dan Tasya bergabung dengan ima dan Rini berjalan jalan di hamparan pasir nan luas sambil sesekali berkejar kejaran dgn riang.

Story From The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang