(17) CINCIN WARISAN SETAN

708 24 1
                                    


Setelah dua hari 2 malam saya sakit mendadak usai post episode yg ke 16. Sakit yang saya rasakan adalah seluruh tubuh serasa sangat sakit seperti habis digebukin oleh MG sekampung. Selain itu selama 2 hari 2 malam pula saya tidak bisa melihat warna apapun selain warna kuning...
Apapun yg saya lihat warnanya jadi kuning! Alhamdulillah pada hari jumat pagi kondisi saya sudah sedikit membaik, walau masih terbaring di tempat tidur tetapi saya tetap ingin melanjutkan sekuel SFTD episode 17*
Tak lupa saya ucapkan banyak terima kasih atas doa2 dari semua teman2 untuk kesembuhan saya

       *Penulisan episode 17 akan saya mulai*

    --------+++++++++++++++++++++++++++----------

Angin berhembus kencang di malam sunyi kelam, lafadz mantra ghaib terucap dari bibir seorang pria paruh baya yang sedang menghadap pada pedupaan di ruang kamarnya.
Bau asap kemenyan yang terbakar terasa sangat menyengat hidung.
Sumadi (nama samaran) sedang melakukan ritual memanggil para setan dan para danyang alias lelembut (makhluk ghaib).
Semua bermula dari dendam kesumatnya pada Darmaji saat dirinya mengikuti pemilihan Kepala Desa.
Saat diperoleh hasil pemungutan suara Sumadi mendapat 30% sedangkan Darmaji memperoleh 65% suara. Sisanya yang 5% suara tidak sah.
Atas hasil yg diperoleh itu kini Darmaji di nobatkan menjadi KADES.
Sumadi sangat sakit hati pada Darmaji dan juga pada warga kampungnya...
Mobil sudah terjual, sawah ladang sudah di gadaikan, bahkan rumah satu2nya juga sudah dijadikan jaminan di Bank untuk memuluskan jalan agar terpilih jadi Kades, mulai dari membangun selokan,memperbaiki Musholla hingga membagi bagikan amplop berisi sejumlah uang pada seluruh warga sudah dilakukan oleh Sumadi tetapi kenyataannya dia tak terpilih.

Dendamnya pada Darmaji dan seluruh warga yang dianggap menghianatinya membuat Sumadi nekat pergi mengasingkan diri selama 40 hari dilereng gunung merapi.
Melalui ritual selama 40 hari dilereng merapi itulah Sumadi melakukan perjanjian dgn makhluk ghaib penghuni lereng gunung merapi.
Di tempat itu pula Sumadi memperoleh benda mistis berwujud cincin bermata hitam.
Cincin itu adalah cincin warisan setan,
Melalui cincin yang dihuni oleh beragam makhluk ghaib itu Sumadi ingin membuat kekacauan di kampungnya terutama untuk membuat kekacauan bagi Darmaji dan keluarganya.
---------------------------
Malam yang dingin mencekam, Sumadi menggenggam erat2 cincin warisan setan diatas pedupaan sambil mulutnya komat kamit membaca mantra...
Kira2 sepeminum teh kemudian seberkas asap tebal hitam keluar dari cincin bermata hitam yang berada dalam genggamannya, asap hitam pekat itu menjelma menjadi sesosok makhluk berwujud sangat mengerikan.
Wujudnya mirip manusia berkepala botak bermulut lebar, gigi2nya sangat runcing seperti gergaji.kedua matanya besar dengan bola mata menonjol keluar. Kepala makhluk itu sangat besar.. lebih besar bila dibandingkan dgn ukuran tubuhnya, perut makhluk itu buncit besar, pertanda makhluk yg rakus dan gemar makan.
Perut buncitnya dihiasi oleh bodong dengan panjang satu jengkal. Tinggi makhluk itu hampir dua kali ukuran manusia dan makhluk itu tak mengenakan pakaian apapun walaupun hanya sehelai cawat.

"Apa yang harus aku lakukan untukmu hai manusia?" Tanya makhluk mengerikan itu.

"Lelepah, buatlah kekacauan di wilayah ini! Terorlah seluruh warga kampung, terutama Darmaji dan keluarganya!" Perintah Sumadi

"Aku siap melaksanakan perintahmu!" Jawab lelepah itu.

Dalam hitungan detik makhluk mengerikan itu telah berobah menjadi bayang bayang hitam terbang membubung tinggi ke angkasa.

Makhluk mengerikan yang sering di sebut Lelepah itu dikenal sebagai hantu pemakan jasad anak kecil dan bayi yang belum lama dikuburkan.

Ketika sampai di sebuah pekuburan di ujung kampung,Lelepah masuk kedalam area pekuburan.
Matanya yang besar sangat awas memperhatikan satu persatu makam.
Di bawah pohon beringin yang rindang dilihatnya makam kecil yang tanahnya masih merah..
Diatasnya masih bertebaran bunga2 yang mulai layu dan kering.
Lelepah menghampiri kuburan itu lalu dengan kedua tangannya yang panjang digalinya tanah kuburan itu.

Story From The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang