"Tan eh mah,Rubi sebenarnya mau dinikahin sama siapa?" tanya Rubi polos kepada Ranti yang sedang mengobati luka dipergelangan tangannya
"Nama anak mamah Arjuna Wirasena,dia yang bakalan jadi imam kamu" Ranti mengusap rambut Rubi dengan lembut
"Mamah panggilin dulu" Ranti berjalan ke arah pintu kamar lalu berteriak memanggil nama Juna terkadang Ajun.Ranti duduk lagi disebelah Rubi sambil menunggu anaknya datang
"Ada...apa mah?" tanya seseorang pria yang sepertinya adalah Juna
"Sini,kenalin dia Rubiana Lucida yang akan menjadi calonmu.Mamah keluar dulu kalian kenalan aja.Kalau kalian mau ngapa-ngapain boleh kok kan seminggu lagi sah" ucap Ranti dengan jahil. Apalah daya otak Rubi yang pas pasan tidak mengerti ucapan Ranti.
Rubi dan Juna sama sama diam. Tidak ada yang ingin membuka pembicaraan terlebih dahulu.Rubi sedang asik memainkan kuku jarinya sedangkan Juna sedang asik menatap gadis disampingnya ini
"Gue Juna" ucap Juna membuka pembicaraan tetapi hanya dengan 2 kata.
"Tau" gumam Rubi tetapi masih terdengar oleh Juna
"Kak Juna,kita kan bakalan nikah ter..us nanti aku gimana" Juna menautkan alisnya. Apa yang dimaksud oleh Rubi,ia tidak mengerti
"Sekamar" napas Rubi terhenti.Ia tidak pernah membayangkan jika ia akan berbagi kamar dengan pria yang baru ia kenal.
"Gue mau kebawah" pamit Juna lalu meninggalkan Rubi yang masih bengong dengan jawaban Juna.Rubi melihat sekeliling kamarnya. Rubi membuka lemari baju dan dia ternganga karena di dalam lemari tersebut bukanlah baju miliknya. Di dalam lemari hanya ada dress yang bermacam macam.
Rubi keluar dari kamar, ia berjalan menuju ruang tengah saat mendengar suara Ranti yang memanggilnya.
"Mah kok di dalem lemari bukan baju Rubi" tanya Rubi dengan volume suara yang sangat kecil karena melihat tatapan datar dari Juna. Tadi Rubi melihat Juna sedang tertawa tetapi tawa tersebut musnah saat Rubi muncul di hadapannya.
"Itu baju kamu kok, baju kamu yang lama masih di rumah kamu jadi mamah beliin yang baru" jawab Ranti sambil menarik Rubi agar duduk bersamanya dengan lembut.
"Juna temani Rubi mamah mau pergi ke butik tente kamu untuk melihat baju pernikahan kalian" Ranti meninggalkan Juna dan Rubi yang masih enggan untuk membuka pembicaraan terlebih dahulu.
Juna dan Rubi masih diam tidak ada yang berniat membuka pembicaraan sampai Rubi berdehem karena ia bosan dengan suasana seperti ini. Juna menatap Rubi dengan tatapan yang sama seperti tadi.
"Kak..hhmm----" ucapan Rubi terpotong oleh Juna
"Ngomong aja" ucap Juna dengan cepat dan datar.
"Aku boleh bawa temen aku gak ke sini?" Juna hanya menjawabnya dengan bergumam setelah itu Rubi langsung pergi ke kamarnya dan menyuruh Adel ke rumah Wirasena
Saat Rubi sedang asik menonton drama korea kesukaannya tiba tiba ada orang masuk. Orang tersebut masih sama dengan orang yang menyeretnya tadi.Rubi langsung menundukan kealanya karena takut.
"Nonya teman anda sudah ada dibawah menunggu anda" ucapnya tegas
"Kak jangan panggil aku nyonya yah...aku masih SMA kesannya gimana gitu. Kaka tadi kalau gak salah namanya Ros nah aku panggil kaka kak Ros nah kaka panggil aku Rubi yah..." pinta Rubi yang berbicara panjang lebar.
"Tapi ini sudah perintah" Ros masih berbicara tegas dengan tatapan yang tajam dan menatap lurus kedepan
"Kak ini aku lagi gak sopan nih merintah kaka. Aku perintahin kaka buat gak manggil aku nyonya tapi Rubi terus ngomongnya jangan canggung gini kak serem" pinta Rubi (lagi)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rubi's Diary [HIATUS]
Teen FictionPerjodohan, jalan cerita yang membuat semua itu terbongkar. 28 Agustus 2017 #303inteenfiction 29 Agustus 2017 #197inteenfiction Cover by sachla