8.Kepo

8.8K 160 19
                                    

Cuman mau kasih tau kalau aku udah ganti judul dan cover jadi jangan kaget yah kalau beda.

.

.

.

Hari ini Rubi dan Juna sedang berada di kediaman Wirasena. Mereka kembali dari hotel sekitar pukul 8 pagi. Demam Rubi pun sudah menurun. Dan sekarang Rubi sedang di taman belakang kediaman Wirasena berama Juna.

"Ka, besok aku sekolah gimana?" Rubi menyesap the hangat yang dia buat sendiri untuk dirinya dan Juna.

"Ya pergi" Rubi mendelik kepada Juna yang hanya menjawab sekenanya.

"Ka, Rubi pernah punya perasaan kalau aku tuh bukan diri aku sebenarnya" Juna tidak mengerti maksud dari ucapan Rubi.

"Rubi pernah mimpi kalau aku ketemu Rubi kedua. Dia lebih cantik dari aku, di dalam mimpi itu dia senyum ke aku, dia pakai hijab, dan dia bercahaya banget." Rubi membuang nafasnya pelan.

"Maksud lo gimana?" sungguh Juna sangat penasaran apa maksud dari ucapan Rubi.

"Ya gitu kak, aku kan Rubi yah tapi aku ngerasa ada seseorang lagi di dalam diri aku."

"Cuman mimpi kan?" Setelah mengucapkan itu Juna langsung berdiri dan hendak meninggalkan Rubi tetapi Rubi menghentikannya dengan mengajukan sebuah pertanyaan.

"Aku penasaran sama hadiah yang di kasih Adel" Juna memutar tubuhnya menghadap Rubi lalu menampilkan senyum miringnya.

"Kenapa lo sampe penasaran sama isi kado itu?" setelah itu Juna benar-benar meninggalkan Rubi sendiri.

"Karena aku tau ada sesuatu yang di sembunyiin dari aku"

***

Di pagi harinya, Juna dan Rubi pergi menuju sekolah menggunakan mobil yang sama. Padahal Rubi menolak untuk pergi bersama Juna karena ia tidak ingin ada kesalahpahaman.

Baru saja Rubi mengeluarkan satu kakinya keluar mobil, ia sudah menjadi pusat perhatian di tempat parker.

Ada yang diam-diam mencuri pandang ke arahnya da nada juga yang dengan terang-terangan melihatnya dengan sinis.

Padahal baru satu kaki yang ia keluarkan dari mobil apalagi saat ia sudah menampakan seluruh tubuh beserta wajahnya, mungkin ia akan dilempari botol?

"Non kenapa diem" Rubi hanya tersenyum bodoh kepada supir yang mengantarnya.

Rubi masih saja duduk di dalam mobil sementara Juna sudah berjalan menjauh dari mobil. Saat sudah menampakan wajahnya, semua orang seperti syok melihatnya.

Mereka pikir kenapa seorang murid baru yang baru saja sekolah beberapa hari sudah dekat dengan anak pemilik sekolah itu sendiri.

Rubi berjalan menuju kelasnya sambil menundukan kepalanya. Ia ingin tenggelam saat ini juga. Wajahnya memerah entah karena alasan apa.

Saat sudah sampai di kelasnya, ia disambut dengan beberapa pertanyaan dari teman sekelasnya.

"Bi, lo kok dateng bareng Arjuna?" tanya Maulana si ketua murid.

"Masa sih aku dateng sama Kak Juna?" Rubi kemudian tersenyum setelah menjawab.

Rubi tersenyum karena ia merasa hebat menemukan jawaban seperti itu di kepalanya. Itu jawaban yang luar biasa bukan?

Setelah Rubi menjawab seperti itu, mereka yang tadinya berkumpul mengelilingi Rubi langsung pergi. Tetapi, Rubi masih bisa mendengar apa yang mereka bicarakan.

"Beneran kok gue denger dia datang sama Kak Juna"

"Tapi dia jawab gitu bego ah malu maluin anjir"

Rubi's Diary  [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang