PART 13

56 11 2
                                    

Hari ini, masih termasuk hari rangakain libur dalam rangka pasca ujian kenaikkan kelas.

Aku yang masih belum bangkit dari tempat tidur tercinta, karna setelah shalat subuh tadi aku memutuskan untuk tidur lagi. Melihat ke arah jam yang sudah menunjukkan pukul 08.20, segera aku bergegas bangun dari tempat tidur dengan mata terbelalak. Karna apa ? Aku sudah membuat janji dengan Marko jam 8. Ceroboh sekali aku ini.
Segera ku turuni anak tangga ini dengan berlari, dan ternyata Marko sudah duduk rapi di sofa ruang tamu bersama Ibu. Ku hentikan langkahku, tapi telat. Marko dan Ibu sekarang sudah memandangiku.
Segera ku balikkan tubuhku menuju kamar lagi.

"Eeh ehh, ngapain kamu.. sini sini, cepett!". Ucap Ibu sambil mengisyaratkanku untuk mendatanginya.

Dengan malas aku berjalan menuju Ibu dan Marko. Harusnya Ibu membiarkan aku bersiap-siap karna Marko sudah menunggu.

"Kenapa kamu ga bilang sama Ibu kalo Marko balik kesini??" Tanya Ibu.

"Iya Bu, kemarin juga waktu Marko kesini Diva ga dikabarin dulu sama dia. Tiba - tiba dia dateng kerumah ngajak Diva pergi, terus kan Diva whatsapp ke Ibu, tapi emang Diva ga bilang sih ya kalo pergi sama Marko." Jawabku sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal.

"Bohong Bu, padahal Diva yang nantang Marko buat kesini. Masa dia tiba-tiba gatau kaya gini Bu..". Ucap Marko pada Ibu.

Jangan heran yaa... Marko memang memanggil Ibuku dengan sebutan Ibu juga, sementara aku memanggil Ibunya Marko dengan sebutan Mama. Karna sejak kecil kami sudah dibiasakan dengan panggilan seperti itu.

"Heh apaan sih lo!" Ucapku sambil menunjuk ke arah Marko.

"Udah sana Diva buruan mandi terus siap-siap, mau sampe kapan ini Markonya nunggu." Ucap Ibu.

Aku langsung bergegas ke kamar, dan bersiap-siap.

Marko pov

Pagi ini aku sudah duduk bersama Ibunya Diva, sambil menunggu Diva bersiap-siap. Rencananya sih aku meminta Diva untuk menemaniku melihat-lihat sekolah yang akan kutempati nantinya. Maunya sih satu sekolah sama Diva, tapi nanti tergantung keputusan Papa. Aku menceritakan sebabku kembali tinggal disini pada Ibu. Sudah lama tidak berjumpa dengannya, bahkan tadi saat Ibu membukakan pintu, Ibu langsung memelukku dan aku segera mencium tangannya.

"Tambah Ganteng ya Marko... Ibu sampai ga ngenalin tadi" ucap Ibu.

"Masa sih Bu, perasaan gini-gini aja deh". Sahutku pada Ibu.

"Tunggu sebentar ya, Ibu ambilin minum dulu". Ucap Ibu

"Udah Bu duduk aja, ga usah repot repot." Jawabku.

"Gapapa, udah lama kan ga minum teh buatan Ibu, masa kamu ga kangen? Ibu ambilin dulu ya". Ucap Ibu sambil tersenyum padaku.

Aku mengangguk dengan ramah sambil membalas senyuman Ibu.
Tidak lama Ibu kembali dengan nampan yang berisi Teh dan setoples kue kering.

"Ayo diminum, terus dicobain ini kue kering buatan Ibu lohh.. Ibu juga udah siapin nih nanti kasih ke Mamamu ya.. bilang kalo Ibu kangen." Kata Ibu sambil memberikan totebag yang berisi 2 toples kue kering.

"Iya Bu, nanti Marko sampein ke Mama ya.." Jawab ku.

Setelah sekitar 30 menit bercengkrama dengan Ibu. Diva telah selesai dengan berpakaian kaos berwarna hijau toska dengan celana kulot berwarna biru dongker, menggunakan flatshoes berwarna biru dongker dengan tas ransel kecil berwarna putih dan rambut hitamnya yang terikat.

"Marko dan Diva pergi dulu ya Bu... terimakasih kue keringnya, nanti Marko sampein ke Mama yaa, Assalamualaikum." Ucapku lalu segera ku cium tangan Ibu bergantian dengan Diva.

ALL ABOUT YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang