PART 14

34 8 1
                                    

OKKK HERE IT IS PART 14 !! KEEP READING, VOTING, AND COMMENTING. PLEASE STAY.
.
.
.
Kemarin sampai larut malam aku berada dirumah Marko, karna untuk bertemu dengan Papanya Marko jadi aku harus menunggu Papanya Marko pulang, tapi Ibu dan Ayah tidak mencemaskanku, lagipula aku diantar oleh Marko sampai didepan pintu rumah.

Pagi ini akan menjadi hari liburku dirumah. Cahaya yang masuk menerobos jendela yang terbuka tampak menyilaukan mataku. Kumiringkan tubuhku menghadap nakas yang terdapat lampu tidur juga ponselku, ku ambil ponselku, sudah tertera pesan masuk dari Marko.

Marko : Divaaaaaa
Marko : Divvvvvvvv!!!
Marko : ah yakali masih tidur .. Divvvv
Marko : penting banget nih Div, masa iya lo gamau tau... :((((

Kira-kira seperti itulah isi dari pesan Marko yang sangat banyak ini, bahkan tidak kuhitung jumlahnya. Dengan mata yang masih sayu kubalas pesan dari Marko.

Diva : hah iyaiya apaan?, nih baru bangun maklum si liburan

Tanpa berlama-lama Marko langsung membalas.

Marko : BARU BANGUN?! LIAT DIV, JAM BERAPA ITU!!

Diva : iya iya jam 8.. -_-

Marko : mimpi apasih sampe baru bangun jam segini?

Diva : gausah nanya mimpi segala Mar -__- tadi lo mau ngasih tau apaa??

Marko : kata Papa gua disekolahin di sekolah lo

Setelah membaca pesan yang baru saja masuk, mataku langsung terbelalak kaget. Bukankah seharusnya aku senang? Mungkin kaget karena senang. YYEEEEYYY! setiap hari bisa bareng Marko dongggggg, terus kalo disekolah seengganya punya temen yang beda kelas. Itupun bila Marko berbeda kelas denganku, kalau sama? Ah lihat saja nanti ditempatkan dikelas mana nantinya Marko.

Diva : wiihh asik dongg, itu lo yang minta atau emang keputusan Papa ?

Marko : awalnya Sih gue yang mau, terus Papa setuju-setuju aja tuh.

Benar saja batinku. Ini pasti ada unsur bujuk rayu Marko ke Papanya.

Diva : yaudah kalo gitu gue mandi dulu yaa, terus mau sarapan, terus mau ke cafe Ibu, terus terus terus. Tuh udah dikasih tau kan hari ini mau ngapain aja.

Memang benar, Marko orang yang sangat protektif, bahkan jika aku tidak memberikannya kabar padanya, dia akan langsung menanyakannya pada Ibu. Daripada waktu memasak Ibu terganggu untuk mengangkat telfon dari Marko untuk menanyakan aku, lebih baik kuberitahu terlebih dahulu. Itu lebih baik bukan?

Bergegas aku keluar dari kamar dan kuturuni anak tangga satu persatu sambil mengikat rambutku asal. Biasanya aku setelah bangun pagi menuju dapur terlebih dahulu untuk meminum air mineral atau susu dan sekaligus melihat apa yang Ibu masak hari ini HAHA.

"Bu masak apa?" Tanyaku sambil meneguk segelas air mineral dan duduk di kursi meja makan.

"Belum tau Div, ini mau belanja dulu ke pasar." Jawab Ibu

"Mau dianter Diva ? Atau sama Kinan?" Tanyaku.

Oh iya Kinan adalah nama adikku, sebenarnya namanya adalah Kinanti, tapi karna terlalu panjang jadi dipanggil Kinan. Kinan adalah perempuan ya hehe. Sementara kakak laki-laki ku bernama Nio, itu juga hasil pemendekkan dari aslinya yaitu Arsenio.

"Ibu sama kak Nio aja. Biar kak Nio yang bawa mobil hehe Ibu malas" jawab Ibu.

"Loh kak Nio ga kuliah?" Tanyaku.

ALL ABOUT YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang