PART 15

37 6 1
                                    

Tidak terasa liburan kenaikkan kelas sudah hampir berakhir dalam hitungan jam. Besok sudah harus bersekolah lagi seperti biasa, duduk di jenjang paling tinggi di SMA yaitu kelas 12. Tidak terasa sebentar lagi akan menghadapi rentetan ujian akhir Sekolah Menengah Atas.

"Deee.... kinann !!! Buku tulis yang dibeliin Ibu dimana ? Aku mau rapihin" ucapku sambil sedikit berteriak pada kinan.

Dia seharusnya mendengar karna kamar kami bersebelahan.

BRUUKK.

Tiba-tiba tumpukkan buku baru itu terbanting di lantai membuatku terkejut. Saat kudongakkan kepalaku kudapati Seorang laki-laki yang senang membuatku kesal. Siapa lagi kalau bukan Arsenio seorang.

"Apa-apaan sih Kak!? Gue neriakkin Kinan malah lo yang muncul!" Ucapku sambil berdiri.

"Harusnya lo itu ngomong terimakasih adikku sayang," ucapnya sambil menekkan setiap katanya di telingaku.

Langsung dia keluar dari kamarku, dan masuk ke kamar Kinan untuk memberikan buku juga padanya. Ah kak Nio memang terlihat lebih menyayangi Kinan. Tapi aku tidak merasa iri pada Kinan karena wajar saja Kinan lebih kecil dariku. Dialah yang harus diperhatikan.

Langsung ku rapikan segala sesuatu yang diperlukkan esok hari. OH IYA. Marko kan juga satu sekolah denganku !! Segera kuraih ponselku berniat mengiriminya pesan.

Diva : Marr, jangan lupa besok sekolah.

Hanya itu yang ku sampaikan pada Marko, hanya takut Marko lupa. Tapi kupikir Marko tidak akan lupa besok sekolah dia kan anak rajin. Belum genap 2 menit ku kirim pesan ponselku berdering, ada telfon masuk dari Marko.

"Assalamaualaikum,"

"Waalaikum salam, iya Mar kenapa ? "

"Gapapa sih Div, lo udah siap besok?"

" alhamdulillah Udah rapi semuanya. Lo gimana ?"

"Udah juga kok. Besok gue jemput yaa?"

"Gausah deh Mar malah muter 2 kali kan"

Karena rumah Marko dan sekolah searah, jadi jika Marko ke rumahku dulu jadi bolak balik deh istilahnya. Walaupun sebenarnya aku sangat ingin berangkat bersama Marko.

Tiba- tiba aku teringat sesuatu !! 3 hari yang lalu saat Marko mengantarku kerumah, itu keadaannya sedang hujan, apakah dia sehat sehat saja ?

"Oh iya Mar, lo ga sakit kan akibat kehujanan waktu nganterin gue?"

"Ohh engga Div, gapapa cuma demam aja"

"Seriusan Mar? Besok bisa sekolah? Emang demamnya udah mendingan belum? Kalo masih sakit jangan dipaksa ya Mar"

Tiba-tiba Ibu memenggilku, kutinggalkan ponselku yang masih tersambung dengan Marko.

"Kamu siap-siap ya Diva, Ayah ngajak kerumahnya Papa Dion tuh." Ucap Ibu.

"Oh oke deh Bu..." ucapku sambil tersenyum lebar.

Kuakhiri panggilan dari Marko, dan segera bersiap-siap. Malam ini pulul 19.00 kami sekeluarga pergi kerumah Marko. Yaitu dengan Ibu, Ayah, Kak Nio, aku dan juga Kinan. Setelah menempuh perjalanan dengan mobil selama 10 menit, kami tiba di halaman rumah Marko.

Dibunyikan bel itu oleh Ayah. Tak lama Mama Tika membukakan pintu.

"Paaa, ada tamu nih, ayo masuk masuk." Ucap Mama Tika.

kami langsung duduk di ruang tamu. Papa Dion Mama tika, Ayah dan Ibu pun langsung mengobrol dengan asik setelah lama tidak bertemu. Sementara Kak Nio asik dengan Kinan bermain game. Aku berniatan menjenguk Marko, karena dia sedang sakit bahkan tidak keluar Kamar untuk menemui kami.

ALL ABOUT YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang