PART 2

90 14 2
                                    

Aku merasa Marko memanglah teman kecil terbaikku, saat mereka memutuskan untuk memiliki kehidupan diMalang memang kami masih sama sama kecil dan mungkin tidak tahu apa itu makna pertemanan sebenarnya. Hanya untuk kalian ketahui bahwa aku dan Marko tidak pernah sekalipun berkomunikasi melalui apapun itu, saat aku berusaha menanyakan kabar keluarga Marko pada Ibu atau Ayah mereka juga memilih diam atau mengalihkan pembicaraan, bahkan aku tidak tahu mengapa semuanya terlalu tertutup dan sulit untuk kumintai keterangan. Ingin rasanya seperti orang lain yang tetap akrab, bahkan lebih dekat dan bisa dikatakan teman jadi cinta mungkin.
.
.
.
Aku sangat dekat dengan keluarga Marko, dengan Ibu, Ayah, bahkan dengan kakaknya.
.
.
"Mengapa Marko tidak pernah berusaha mencari tau keadaan ku sekarang? Padahal seharusnya dia tahu bahwa aku tidak akan pindah kemana-mana, kalau aku yang pergi ke Malang kan tentu saja aku akan tersasar dan tidak tahu apa apa, kalau Marko yang datang kesini kan setidaknya dia masih ingat, karna saat pergi, Marko sudah berusia 8 Tahun, dan kurasa cukup mampu otaknya untuk menghapal tempat-tempat dan jalan tentunya."
.
"Bukan aku berniat untuk mencari tahu lalu memiliki rasa untuk mencintainya, siapa yang tahu bila disana dia telah menemukan teman yang lebih mengasikkan dibandingkan aku teman kecilnya yang hanya berambut diikat kepang dua dan suka memakai rok minnie mouse, aahh aku rasa Marko tidak mengingat gaya tampilan ku dulu, aahhh sudahlahh Diva... jangankan ingat dengan gaya tampilanmu, ingat dengan adanya kau disini pun kau tak tau pasti... " gerutuku sambil mengacak rambutku dengan asal.
.
Aku menutup album foto yang berisi foto-foto ku, bersama Marko, Keluarganya dan juga Keluargaku dengan emosi yang kuat.
.
.
Apa-apaan ini aku terus-terusan memikirkan Marko, terlalu membuang waktu memikirkan dan oohh tidak bahkan kurasa aku merindukannya, sekali lagi kuperjelas aku MERINDUKANNYA.
.
.
Aku segera bergegas dari meja serbaguna kesayanganku yang tertata manis dalam kamar. Menuju ke meja makan membuka tudung saji yang ternyata berisi ayam goreng saus tiram, dan iniiiiiii MAKANAN FAVORIT MARKO!! semakin hilang saja mood baikku hari ini, aku berjalan keluar rumah dengan menggerutu dan menggenggam kedua tanganku kebawah.
.
.
Sepertinya tempat ini terlalu penuh dengan kenangan bersama Marko, tidak bisakah aku melupakannya?? aku disini sulit untuk melupakannya namun disana belum tentu dia mengingatku, ini semua kurasa sangat tidak adil.
~~

Kakiku terus mengayunkan ayunan yang sedang ku duduki saat ini, kusandarkan kepalaku pada salah satu pegangan ayunan dan mulutku terus melantunkan lagu-lagu sendu yang semakin memparah kerinduan pada Marko.
.
"DIVAAA.... DIVVAAAA!!!" Teriak Ibu

"seperti ku dengar Ibu meneriakkan namaku dengan keras dan berulang-ulang. Seperti ada yang penting saja bu.. huuffft" Sahutku dalam hati,tidak mungkin aku berani membalas panggilan Ibu dengan perkataan seperti itu hehehe, aku sangat menyayangi dan menghormati Ibuku

"Iyaa Ibuu Diva dataangggggg".

sahutku sambil berlari menuju sumber suara Ibu memanggil

"Lama sekali, darimana kamu, adik dan kakakmu sudah menunggu dimeja makan untuk makan siang bersama"

"Ohh ayolah bu, kalian bisa makan siang lebih dulu, tidak perlu menungguku"

"Apakah kau lupa Diva, makan bersama sekeluarga sudah menjadi peraturan menetap di Keluarga ini" kata Ibu sambil menarik kursi dan duduk disana.
.
Memang keluargaku ini memiliki peraturan makan bersama, apabila satu anggota keluarga belum datang makan pun belum dimulai, terkecuali apabila makan siang dan dalam keadaan Ayah bekerja, Jadi Ibu yang harus memimpin makan siang. Walaupun makan siang hari ini semakin mengingatkanku pada Marko namun aku tidak bisa menolak masakan Ibu setelah mencobanya, karna semuanya enak dan sudah pasti aku suka.
._
._
._
._
Gimanaa pendapat kalian buat cerita aku nihh, comment dan vote terus yaaa . Btw aku pake foto zayn malik waktu kecil karena aku Directioners juga hehe. Aku sayang kaliaaannnn
Peluk jauh, Flower 🌹

ALL ABOUT YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang