01• Bad-nya Keira.

8.9K 533 47
                                    

'Kalo Sosiologi pedulinya terhadap sesama, kalo Aku pedulinya sama kamu..'

---

"Serius nih Ki, lu mau ngerjain bu Inna sampe segitunya?" Tanya Hanna, satu dari tiga sahabat Keira yang mempunyai sifat sangat kepo, dan dijuluki 'Stalker Queen' oleh teman-temannya di sekolah.

"Yoi, gimana nih, brilliant kan gue" jawab Keira yang tengah menaruh campuran lem dengan pewarna merah makanan di kursi sang guru.

"Lu mah selalu dabestt Ki" sahut Ajeng, yang juga merupakan salah satu sahabat Keira yang perilakunya 11-12 dengan Keira.

"Kita dukung soal yang beginian mah," lanjut nya yang memang gondok sama ke-killer-an bu Inna. Bagaimana tidak, guru muda yang cantik ini memang terkenal dengan keganasannya dalam mengajar, dia tak segan-segan memberi hukuman lari sepuluh kali bolak balik dari pangkal sampai ujung koridor. Untuk siswa-siswi yang suka mengobrol ria saat jam pelajarannya. Serta mistar panjang yang selalu jadi pegangannya untuk berjaga-jaga bila melihat ada murid yang berada di luar kelas saat jam pelajaran berlangsung.

"Ini keterlaluan banget ga sih Ki. Gue jadi takut nih." Ucap Dinda, sahabat Keira yang ke-3, sambil menggigiti kuku-kukunya dan sesekali melihat kearah jendela kelas, karena takut perbuatan komplotan teman-temannya bakal ketahuan oleh guru piket.

"Cot ah Din, tenang aja. BK juga gue jabanin mah soal beginian. Udah biasa gue" jawab Keira yang masih sibuk menaruh 'ramuan'nya itu sambil sesekali melirik Dinda.

"Hehe, iya deh sorry ya bu Ratu." Ucap Dinda kemudian, sambil melambaikan jari yang berbentuk 'peace'

Akbar, salah satu teman sekelas Keira  yang sedari tadi berdiri didepan pintu tiba-tiba berteriak kepada penghuni kelas X IPS 1 "Woyy, itu bu Inna udah otewe."

Semua murid pun bergegas kembali ke tempat duduk masing-masing karena jika keadaan kelas kacau balau, bu Inna pasti tidak segan-segan menghukum semua penghuni kelas untuk berdiri dilapangan bendera hingga pelajarannya selesai.

"Udah beres belum Ki," tanya Akbar ketika hendak duduk di kursi yang bersebrangan dengan Keira.

"Beress" jawab Keira sambil mengacungkan jempol dan di angukki oleh ketiga sahabatnya.

"Selamat pagi anak-anak!"
Ucap bu Inna sambil melangkah ke arah meja guru.

"Selamat pagi,bu" jawab semuanya sambil menahan geli.

"Ada apa kalian ini, kenapa mimik kalian seperti menyembunyikan sesuatu." Ucap bu Inna. Wajar saja jika bu Inna ini orangnya peka, karena beliau adalah guru sosiologi yang "katanya" peduli terhadap sesama.

Semua anak pun terdiam, tidak berani menjawab perkataan bu Inna tersebut. Bahkan juga, ada yang muka nya langsung pucat. Melihat keadaan seperti ini, Keira tidak tinggal diam.

"Ga ada apa-apa kok bu, Ibu nya ada tamu kali jadinya sensitif. Belajar yuk bu." Ujar Keira mencoba untuk memecahkan suasana bungkam tersebut.

"Ada-ada saja kamu ini. Baiklah, buka buku paket bab 2 halaman 56 tentang interaksi sosial." Lanjut bu Inna dengan membuka buku yang ada ditangannya.

"Saya kasih waktu 10 menit untuk membaca, kemudian akan saya terangkan." Ujar beliau lagi sambil duduk di kursi nya tanpa memperdulikan yang lain.

Semua murid pun hanya dapat menahan geli, di saat beliau sudah duduk di tempatnya.

"Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok." Ujar beliau sambil berdiri dari tempat duduknya.

KeiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang