'Dibaperin doi mantap jiwa.'
---"Anjing lo Ar, balikin!!" Teriak Lily -musuh bebuyutan Alvin dikelas X IPS 3, Berlari mengelilingi lorong-lorong kelas untuk mendapatkan kembali kotak pensilnya yang sedang berada ditangan Arka.
"Alvin tangkep!" Gelabakan dibuatnya, Alvin langsung saja menangkap kotak pensil Lily yang menjadi objek lemparan antara Alvin dan Arka.
"Balikin Alvinnnnnn!!" Geram Lily mengebrak meja Tyas yang membuatnya terbatuk akibat tersedak minuman.
"Paan, kotak pensil butut juga!" Ujar Alvin santai, menggerakan tangannya berniat membuka kotak pensil merah polkadot putih dengan pita yang juga bewarna putih milik Lily.
"Aduhh.. Jangan dibuka Vin please! Gue traktir bakso mang Pia deh!!" Lily bermohon sambil berusaha menggapai kotak pensilnya yang diletakkan Alvin diketeknya.
"Bakso doang? Mampu gue!"
"Apa yang lo ga mampu gue beliin deh Vin, gue mohon banget kali ini aja!" Ujar Lily mengatup kedua telapak tangannya sesekali memejam bermohon kepada Alvin.
"Yang gue ga mampu tu- Anjir Roti jepang!!" Tak menyangka dengan apa yang ia dapati didalam kotak pensil Lily, Alvin melotot dan berlari kegirangan.
"WOYY ROTI JEPANG WOYY!!" teriaknya terdengar seantero kelas, berlari mengelilingi lorong kelas sambil memegang dua lembar benda yang ia sebut, roti jepang.
"Bud, nih buat sarapan!"
"ALVIIIINNN!!!!" Teriak Lily begitu melihat Alvin yang sedang menyempali mulut Budi yang sedang menguap dengan roti jepang miliknya itu.
"Sialan lo Vin!" Kesal Budi, membuang kasar roti jepang yang sempat singgah dimulutnya itu.
"Gue benci sama lo Vin, benci sebenci bencinya orang benci, pokoknya benci!" Ujar Lily bergelinangan air mata. Menuju tempat duduknya sambil berusaha mengabaikan ejekan para penghuni laki-laki yang terbahak-bahak tertawa melihat kejadian tadi. Bahkan ada yang sempat menyorotnya, semata-mata ingin berbagi hiburan di snapgram.
"Love you too, Li" Celetuk Alvin santai, dengan tampang tanpa dosa berjalan menuju pintu kelas.
"Sabar Li, lu kan tau Jahilnya Alvin tuh udah tingkat dewa!" Ujar Rosa -teman sebangku Lily menepuk pundaknya mencoba menenangkan tangisan Lily diikuti teman-teman yang lainnya.
---
"Ki, temenin gue ngasih nih absen ke buk Vita kuy!" Dinda yang bingung ingin mengajak siapa akhirnya berpikiran untuk mengajak Keira, karena yang dilakukan Keira sedari tadi cuma melamun. Tidak seperti dua temannya yang lain, sibuk menggerakkan jarinya kesana-kemari diatas handphone.
"Hm ayoklah." Setuju Keira tersadar dari lamunannya, beranjak berjalan keluar kelas.
Keira mengiringi Dinda berjalan dalam diam, tidak tahu kemana tujuan mereka dan tidak menanggapi Dinda yang sedang kegirangan curhat tentang koleksi kucing kesayangannya.
'Brukk'
"ANJIR ADA SETAN, AMPUN TAN AMPUN. Jangan ganggu hidup gua, hidup Alvin, dan hidup rumah tangga kami nanti!!" cerocos Keira tak jelas ketika tiba-tiba mendapati seseorang didepan mukanya. Dengan mata memejam, kepala menunduk serta tangan yang mengatup meminta permohonan.
"Ki, itu Al-" Dinda yang melirik Keira aneh, hendak mengatakan yang sebenarnya jika saja tangan orang yang berada didepan Keira tidak membekapnya.
"Baiklah. Tetapi siapa Alvin?" Tanya orang itu dengan suara yang sengaja diberat-beratkan.
"Pacar gue tan, eh bukan-bukan. Jodoh gue tan, iya jodoh!" Jawab Keira dengan cepat bagaikan kilat.
"Emang dia mau sama kamu?" Tanya seseorang itu lagi.
"Ya mau lah! Gue cantik gini, gue juga udah cinta mati sama doi tan!" Ujar Keira mulai tenang, masih dengan mata tertutup.
"Masa?" Sahut seseorang itu dengan suara aslinya.
Keira mengerjitkan alis, mencium ada yang tidak beres. Ia memberanikan diri untuk membuka mata dan tersontak lagi melihat Alvin yang tengah menaikkan sebelah alisnya berada sangat dekat dengan muka Keira.
"Kok elo Vin? Setan nya mana?" Tanya Keira bingung, menengok kanan-kiri mencari keberadaan setan yang dimaksudnya.
"Gaada." Jawab Alvin singkat, memasukkan tangannya dikedua saku celana. Sok cool.
"Jadi, yang tadi itu elo Vin? Gue ngomong sama elo tadi? Anjir!" Keura mengacak-acak rambutnya frustasi, tak habis pikir.
"Eh tapi lo kok dateng tiba-tiba? Jangan-jangan setannya ada disaku celana lo, atau jangan-jangan ini setannya naksir sama gue terus dia nyamar jadi lo?" Keira sontak berkata sambil berteriak, diiringi kupalan tangannya menyentuh kepala dan lantai secara berurutan berulang sampai tiga kali. Memperagakan gerakan 'amit-amit cabang bayi'
'Pletakk!'
"Awh Vin sakit tau!" Seru Keira memegangi kepalanya yang abis dijitak oleh Alvin.
"Dateng tiba-tiba karena gue turun." Ujar Alvin tiba-tiba membuat Keira mengerjit bingung, sedetik kemudian mulut mungilnya itu mendadak berbentuk 'o' seakan tau arah pembicaraan Alvin.
"Turun darimana lo? Surga? Iya sih lu ganteng!" Keira menyengir bak kuda.
"Dari atas." Jawab Alvin singkat.
"Lantai 4 jebol gitu? Yakali." Ujar Keira dengan mata melihat ke langit-langit tempat sebagian orang dilantai 4 berpijak.
'Pletakk!'
"Alvin ih!!" Untuk yang kedua kalinya Keira memegangi kepalanya sakit dijitak Alvin dengan bibir mengerucut kesal.
"Dari atas situ bego." Ujar Alvin yang sudah mulai capek ngomong dengan Keira, tetapi masih saja diresponnya.
"Fentilasi udara?" Tanya Keira lagi. Memang, seusai kejadian memalukan Lily dijahili Alvin. Alvin berjalan kearah pintu, bukan untuk keluar melainkan berniat untuk bergantung di kayu jarang-jarang yang berfungsi sebagai fentilasi udara yang berada diatas pintu kelas.
"Udah ah, bego. Ga nyambung mulu dari tadi. Pulang bareng ya!" Ujar Alvin mengusap ubun-ubun Keira sebentar dan berbalik masuk ke kelasnya, memergoki teman-temannya yang saling berdempet-dempetan dijendela kelas berniat untuk melihat perilaku Alvin yang 'katanya' hangat kepada Keira.
Keira hanya mendengus dan tersenyum samar. "Yok, Din. Katanya mau ngasih absen ke bu Vita?"
Hening. Tak ada jawaban dari Dinda. "Anjir woy Dinda!" Mendapati Dinda duduk selesehan dilantai sambil asik mendengar lagu lewat headset dan buku novel ditanggannya, membuat Keira berteriak kecil.
"Eh hehe Keira. Udah pacarannya?" Ujar Dinda dengan mengedipkan matanya.
#note; malem minggu, ngemil, wifi kenceng, ujan, ga lengkap dong kalo ga baper!! Semoga baper dan salam baper wkwk. Dan semoga bisa ngakak juga ya😁😁
lu-ciferrr,
Palembang, 15 April 2017.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keira
Teen FictionDia Alvin, cowo dingin yang hidupnya ga pernah ada yang namanya wanita dan tidak akan pernah ada "katanya". Bertemu cewe urak-urakan dan kalem disaat yang bersamaan. Tidak, bukan dua orang cewe sekaligus. Melainkan hanya satu orang yang memiliki du...