"ALVINN!!!!!"
"HUUUU SEMANGAT ALVINKU!!!"
"GO ALVIN GO ALVIN GO!!!"
"Babang Alvin cool banget gils!!"
"Duh ganteng banget sih keringetan gitu!"
"Muka kek gorengan berminyak gitu dibilang ganteng."
"SEMANGAT SAYANGNYA KEY!" Teriak Keira dibarisan paling depan kerumunan manusia yang tengah memekik heboh, untuk seseorang yang sedang fokus memimpin dan bermain basket bersama timnya mewakili SMA Adidarma melawan SMA seberang.
Teriakan Keira seolah spontan diterima telinganya dan merambat cepat ke sinyal otaknya, Alvin langsung menoleh dan mendapati Keira memekik dengan lompatan dan tangan yang terangkat keatas untuk menyemangatkan dirinya. Paling heboh diantara yang heboh.
"Anjir Alvin ngedip ke gue woy, gila!!" Pekik heboh seorang perempuan dengan rambut sepundak dan bibir merah darah secara tiba-tiba disebelah kiri Keira, membuat semua perhatian rombongan itu tertuju padanya.
"Ngedipin gue kali, GR bet lu cabe!" Seru perempuan lainnya tidak kalah heboh disebelah perempuan itu, mengibaskan rambut hitam yang baru saja dijedai nya.
"Paan, gue tau!"
"Gue, nyet."
"Gue."
"Gue."
"Gu-"
"Gue ngedipin Keira." Celetuk seseorang dengan suara dingin. Semuanya terdiam memandang si empunya suara, bahkan ada yang terpesona dengan suara dingin itu, mungkin mereka jarang atau bahkan tidak pernah mendengar suara lelaki itu. Karena memang, ngeluarin suara sama beratnya seperti ngeluarin uang segepok untuk dibuang sia-sia.
Alvin berjalan santai menghampiri Keira setelah memenangkan permainan tersebut yang ditutup Alvin dengan mencetak 3 point shoot.
"TUH DENGERIN TAN!!" Seru Keira pamer, membuat dua orang cewek yang berdebat tadi tertunduk diam tidak berani menjawab.
"Nih Vin minum, capek banget kayaknya." Ujar Keira kepada Alvin. Memberikan sebotol Air mineral yang menambah ion tubuh dan mengelap bulir-bulir keringat yang berjatuhan dipelipis Alvin selagi Ia meminum minuman yang di berikan Keira.
"Yahhhhhhhhh." Pekik gerombolan perempuan secara spontan, mencebik kecewa dan iri memandang pertunjukan dua insan yang berada didepan barisan.
Keira hanya tersenyum miring dan Alvin sama sekali tidak berniat untuk menanggapi.
---
"Key, gue ganti baju dulu ya. Jangan kemana-mana!" Ujar Alvin diiringi anggukan Keira sebagai jawaban.
Pukul 18.00 Waktu Indonesia Barat, Keira dengan bosan mengecek jam tangannya. Sudah 10 menit Alvin menghilang dibalik pintu cokelat yang berada diseberang Bangku panjang yang didudukinya.
Seseorang tiba-tiba saja membuka pintu cokelat tersebut, sambil bersiul ria dan menenteng handphone ditangan kanannya.
"Eh Keira?" Ujar Atha, seseorang itu."I-iya?" Jawab Keira kaku. Sesekali mengerjap karena merasakan sakit kepala yang begitu dahsyat, yang selalu terjadi padanya setiap hari.

KAMU SEDANG MEMBACA
Keira
Teen FictionDia Alvin, cowo dingin yang hidupnya ga pernah ada yang namanya wanita dan tidak akan pernah ada "katanya". Bertemu cewe urak-urakan dan kalem disaat yang bersamaan. Tidak, bukan dua orang cewe sekaligus. Melainkan hanya satu orang yang memiliki du...