When Mark meet a beautiful stranger and falling in love for the first time.
Pada kenyataannya, Mark itu bukanlah anak laki-laki yang mudah percaya akan cinta pada pandangan pertama.
Tapi hari itu, disaat Donghyuk dengan usil mendorongnya di koridor sekolah Mark merasakan letupan-letupan lucu yang melingkupi hatinya sepanjang hari.
Untuk pertama-kalinya, Mark merasa ingin mengenal gadis yang ditabraknya lebih dekat.
"Ya ya ya, terserah apa yang kau katakan. Tapi aku tak percaya jika manusia itu bisa jatuh cinta dalam kurun waktu kurang dari 5 detik. Itu bodoh namanya."
"Tapi Mark, itu memang benar bisa terjadi. Kau saja yang belum pernah merasakannya."
"Memangnya kau pernah?"
"Ehehehe... tidak."
Well, Donghyuk itu memang terlalu sensitive. Tidak heran jika anak laki-laki itu sangat mempercayai hal-hal yang berbau roman picisan seperti itu. Sekalipun dia belum pernah merasakan sendiri rasanya jatuh cinta.
"Hei, aku pernah menyukai kakak kelas kita yang cantik itu ya."
Lihat? Dia saja sepertinya tidak bisa membedakan mana yang jatuh cinta dan mana yang hanya suka karena menganggumi.
"Awas saja kau Mark. Jika suatu saat kau merasakkan rasanya jatuh cinta pada pandangan pertama, jangan cari aku untuk berkonsultasi."
Mark tertawa mengejek kearah Donghyuk yang dengan sangat percaya diri berkata bahwa dialah pakarnya cinta diantara seluruh siswa angkatan mereka.
Pakar cinta apa yang tidak bisa mendapatkan kakak kelas yang disukainya?
***
"Kau sudah dengar belum? Katanya akan ada anak baru dikelas kita."
"Lalu?"
"Perempuan. Cantik."
"Darimana kau tahu dia cantik, Hyuk?"
"Tentu saja karena dia perempuan. Benarkan?"
Huh....
Berbicara dengan Donghyuk memang kadang bisa menjadi sangat menyebalkan.
"Ha.Ha.Ha. Kau lucu."
"Aku tahu. Terima kasih atas pujianmu, Mark."
Dan dia juga tidak mengerti apa itu tawa sarkasme? Aigooo....
"Kau bahkan tidak sadar jika tawaku itu artinya mengejekmu dan leluconmu yang tidak lucu."
"Ah Mark, kau bisa saja. Aku jadi makin tersanjung dengan pujianmu. Jangan memujiku setinggi itu. Aku malu."
Donghyuk itu gila. Sudahkah Mark memperingati kalian?
Bukannya merasa kesal, anak laki-laki itu justru tertawa cengengesan setelah Mark mengatakan jika leluconnya sama sekali tidak lucu. Entah Donghyuk benar-benar merasa tersanjung atau justru kesal dengan apa yang dikatakan Mark padanya, anak laki-laki itu malah mendorong tubuh Mark cukup keras ketika mereka berjalan santai sepanjang koridor sekolah.
Mark pikir dirinya akan bertabrakan dengan kerasnya tanah dibawah sana.
Tapi tidak.
Ini keras, tapi tidak sekeras yang ia bayangkan.
"Aduh...."
Mark sadar ketika dia mendengar suara feminim yang masuk kedalam relung telinganya. Suaranya itu sangat menenangkan. Bagi Mark.
"Ah maaf... maaf... aku tidak sengaja." Mark bangun dengan tergesa-gesa sambil membungkukan badannya dan meminta maaf pada siapapun perempuan yang tak sengaja ditabraknya dan membuatnya jatuh terduduk. "Ayo, kubantu berdiri."
Anak laki-laki itu mengulurkan tangannya kearah perempuan yang masih menunduk dibawahnya dan mengusap-usap pahanya yang sempat menjadi tempat mendarat kepala Mark barusan. Sehingga menghindarkan anak laki-laki itu dari benturan yang cukup keras.
"Ah, tidak apa. Lagipula aku baik-baik saja." Perempuan itu menerima uluran tangan Mark. Kemudian ia mendongak dan tersenyum kecil. "Terimakasih."
Mark membeku. Bahkan setelah perempuan itu melepaskan pegangan tangan mereka. Baru kali ini Mark melihat ada seseorang secantik dirinya.
Dan apa itu tadi? Kenapa Mark merasakan euforia berlebihan di dadanya? Saking cepatnya berdetak, Mark merasa jika dadanya bisa saja meledak dan melompat keluar dari tubuhnya.
Mark tiba-tiba merasa gugup.
"Eum haha... sama-sama."
Crap.
Kenapa Mark tertawa seperti orang bodoh?
"Euh, bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?"
Eh? Kenapa Mark jadi tambah gugup begini? Kenapa pula anak laki-laki itu hanya menunduk dan tak berani menatap langsung kearah mata besar perempuan cantik didepannya?
"Eh? Oh... itu... tentu saja. Selama aku bisa menjawab pertanyaan darimu."
Oke. Ini canggung.
"Aku..."
Mark makin berkeringat dingin.
"Sebenarnya aku...."
Tanpa sadar Mark mengusap tengkuknya yang merasa sedikit tegang. Uh, apa yang ingin perempuan itu katakan?
"Sebenarnya aku ini siswa baru. Kau bisa tunjukan padaku dimana letak ruang guru?"
HUH?
"Kau bisa lurus kemudian di ujung koridor sana belok ke kiri. Akan ada ruangan besar yang didepannya bertuliskan ruangan guru."
"Ah terimakasih....?"
"Donghyuk. Namaku Lee Donghyuk."
"Ah iya. Terimakasih Donghyuk."
Sekali lagi perempuan itu tersenyum dan mengangguk ramah kearah Mark dan Donghyuk.
"Oh ya, ini temanku. Dia memang sedikit pendiam. Tapi jika kau mengenalnya dengan baik, kau akan tau betapa menyebalkannya dia. Namanya Mark Lee."
"Senang berkenalan denganmu Mark. Dan kau juga Donghyuk."
Saking gugupnya, Mark bahkan bergetar ketika menerima uluran tangan perempuan itu yang berniat mengajaknya untuk berjabat tangan. Sekalipun barusan Mark sudah dapat menggengam tangannya ketika membantu perempuan itu untuk berdiri.
Hm, Donghyuk mencium bau-bau jatuh cinta disini.
"Namaku Ko Eunji. Tapi kalian boleh memanggilku Koeun. Sudah dulu ya, aku harus bergegas. Sampai jumpa lagi."
Koeun berlari sambil melayangkan lambaian tangan kecil kearah dua teman yang baru saja ia temui di sekolah barunya itu.
"Katanya tidak percaya dengan cinta pada pandangan pertama. Kau bilang tidak mungkin manusia bisa jatuh cinta dalam kurun waktu kurang dari 5 detik. Manusia bodoh katamu?"
"Diamlah, Hyuk."
"Hah, siapa tadi yang berlaku seperti orang aneh. Terdiam sambil menatap kearah Koeun dengan wajah terpaku seperti itu? Kau bahkan butuh waktu untuk jatuh cinta pada perempuan itu kurang dari 3 detik. Jadi manusia apa sebenarnya dirimu? Manusia super bodoh? Extra bodoh? Double extra bodoh? Atau apa?"
"Lee Donghyuk."
"Jangan mengelak dihadapanku. Kau baru saja jatuh cinta pada Koeun. Bahkan kurang dari 3 detik. Hah, dasar penjilat ludah sendiri."
"Shut up, Hyuk."
Jadi ini namanya cinta pada pandangan pertama?
Berarti benar kata Donghyuk, kan?
Apa ini artinya Mark menjilat ludahnya sendiri?
Entahlah.
Yang jelas sekarang Mark harus bisa mendapat nomer ponsel dan kakao talk milik Koeun.
Harus!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT IF? (mark + koeun)
Short StoryWhat if? Bagaimana jika? Apabila Markoeun itu nyata adanya, mungkinkah hal-hal kecil disekitar mereka menjadi begitu manis? Atau malah sebaliknya? Yang jelas, ini kisah tentang Mark Lee dan Koeun. Kumpulan cerita pendek tentang Markoeun yang idenya...