Baby Don't Like It

831 66 45
                                    

Warning!!

Part ini mungkin mengandung adegan dewasa secara eksplisit. Tapi tidak ekstrem. Jadi dimohonkan untuk bijak dalam membaca. Saya tidak akan membatasi usia yang boleh baca part ini. Saya tahu kalian sudah mengerti dan pasti bisa menyikapi dengan baik.
Terima kasih😁😁

***

In which, Mark feeling jealous and don't want to share Koeun with other man.

"Dimana?" Adalah sapaan pertama yang didengar Koeun ketika gadis itu mengangkat teleponnya. Sudah dari tadi ponsel perempuan itu berdering tanpa henti. Dia jelas tahu siapa orang kurang kerjaan yang menghubunginya tak henti sejak sore tadi.

"Bandara, Mark. Aku kan sudah memberitahumu kemarin." Koeun menjawab panggilan Mark dengan sedikit menghela nafas lelah. Perempuan itu masih berjalan lurus menuju gerbang kedatangan internasional. Berdiri disana sambil memperhatikan layar yang menginformasikan tentang kedatangan dan keberangkatan pesawat.

"Dia masih belum sampai juga ya?"

"Pesawatnya landing jam 5 sore. Masih ada waktu 30 menit lagi."

"Jadi kau benar tak bisa menemaniku membeli jas baru hari ini?"

"Maaf. Kurasa tidak bisa. Aku yakin setelah ini dia akan mengajakku mencari makanan. Dia bilang merindukan masakan Korea." Koeun bisa mendengar suara menggeram Mark diseberang sana. Perempuan itu tahu jika Mark sedang kesal dan bad mood untuk saat ini. Dan dengan dibatalkannya janji Koeun untuk mengantar Mark membeli jas, maka tingkat kekesalan Mark meningkat drastis. "Kau tak marah kan?"

"Marah."

"Mark Lee ayolah. Jangan bersikap seperti anak-anak."

"Terserah kalian saja. Aku tidak peduli jika kau pergi dengannya sampai besok pagi. Aku tak peduli."

Mark memutuskan panggilan mereka secara sepihak. Inilah yang kadang membuat Koeun merasa lelah dengan hubungan mereka.

Mark itu sangat kekanak-kanakan. Dia juga egois dan posesif. Tapi Koeun sendiri tidak mengerti kenapa dia masih saja menginginkan Mark ada disisinya sekalipun laki-laki itu sering kali membuatnya kesal.

Mungkin ini yang disebut dengan jatuh cinta terlalu dalam. Entahlah.

Nanti sajalah Koeun membujuk Mark agar tidak marah padanya lagi. Untuk saat ini biarkan laki-laki itu menyendiri dan meredakan kekesalannya sendiri.

Koeun masih diam disekitar gerbang kedatangan internasional dengan sabar. Menunggu kedatangan seseorang yang sukses membuat Mark uring-uringan.

Setelah lewat 30 menit, Koeun bisa mendengar pemberitahuan dari speaker yang terpasang disekitar pilar-pilar bandara dan menginfokan bahwa pesawat yang perempuan itu tunggu sejak tadi telah mendarat dengan selamat.

Perempuan itu berdiri dan memperhatikan setiap wajah yang muncul dari pintu kedatangan passenggers. Wajahnya kemudian tersenyum saat melihat yang ia tunggu itu melambai kearahnya.

"Baby? Sudah lama menungguku?"

"Tidak. Tidak terlalu lama. Mungkin sekitar 30 menit?"

"Itu lama namanya. Maaf ya, aku membuatmu menunggu."

"Tidak masalah." Koeun terkejut ketika ada sebuah tangan yang menggenggamnya. Perempuan itu menoleh dan mendapati orang itu menatapnya dengan pandangan hangat. "Jungwoo? Ada apa?"

"Tidak. Aku hanya merindukanmu. Apa salah jika aku menggenggam tangan kekasihku?"

Koeun hanya terdiam. Menatap dua tangan mereka yang saling terpaut sambil berjalan menuju parkiran.

WHAT IF? (mark + koeun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang