Rendezvous

437 62 17
                                    

This is about them, who secretly meet at night

"Terimakasih atas kerja kerasnya semua. Saya meminta maaf jika selama ini sudah banyak merepotkan semua orang. Sudah banyak menyusahkan semua orang."

Laki-laki itu membungkuk hormat di depan jajaran kru produksi salah satu acara musik yang menunjuknya menjadi mc hampir setahun ini. Pengalaman yang menyenangkan baginya. Banyak hal baru yang ia pelajari, banyak orang baru yang ia temui dan yang jelas, Mark menikmati perannya selama ini.

Semua orang bertepuk tangan dan bersorak untuknya. Mengantar kepergian laki-laki itu dengan suka cita. Produser acara tersebut bahkan terbangun dari posisi duduknya, memutari meja persegi panjang itu lalu menepuk pelan pundak Mark sambil tersenyum bangga.

"Tidak Mark, kami yang harusnya berterimakasih. Kau sudah bekerja keras dan bersungguh-sungguh selama satu tahun ini padahal jadwalmu sendiri sudah sangat padat."

Seruan setuju terdrngar dari segala penjuru arah di ruangan itu. Mengiyakan apa yang produser ucapkan pada anak laki-laki itu. Mau tak mau Mark menunduk malu menerima pujian yang anggapnya sudah sangat berlebihan.

Ia hanya bisa membungkuk hormat, berterimakasih pada pujian semua orang.

Setelah hari ini, ia tak perlu lagi kesana menjadi mc. Sekali dua kali ia akan datang untuk promosi bersama para membernya. Mungkin nanti ia akan merindukan panggung itu lagi.

Tapu sudahlah, semua sudah berakhir. Ada kelegaan yang muncuk dalam hatinya. Setelah ini, ia akan benar-benar fokus mempersiapkan untuk konser perdana mereka.

Mark makin tak sabar.

"Hyung, boleh tidak aku melakukan siaran live?" Saat ini ia sudah berada di dalam mobil. Pergi menuju suatu tempat yang sudah ia pesankan pada manager yang mengantarnya. "Sebentar saja."

"Lakukanlah selama kau tak mengatakan sesuatu yang aneh-aneh."

Mark terkekeh sambil mengangguk. "Tenang saja. Aku tak akan mengatakan apapun."

Mobil tetap berjalan dan Mark memulai siaran langsungnya. Standar, yang dilakukan laki-laki itu hanya menyapa fansnya saja. Mengungkapkan perasaannya setelah resmi selesai mengemban tugas sebagai mc serta persiapan yang akan ia lakukan setelahnya dengan para member. Terlalu excited untuk rencana konser mereka.

Sambil kepalanya sesekali mengikuti irama lagu milik grupnya yang terputar memenuhi mobil, Mark membaca komentar-komentar dari fans yang masuk. Sesekali ia tertawa jika dirasanya menemukan komentar yang lucu.

Semua orang juga bisa melihat betapa laki-laki itu terlihat senang. Tersenyum sepanjang jalan sambil menggumam dan sesekali ikut bernyanyi. Menyenangkan bisa melihatnya tersenyum seperti itu.

"Hari ini, aku tidak akan langsung pulang ke dorm. Tapi aku akan pergi ke tempat yang spesial. Sangat spesial, juga rahasia." Mark sedikiy melirik manager yang menyetir disebelahnya lalu tersenyum geli. Manager itu sudah mendelik. Melarangnya membicarakan tempat yang akan mereka kunjungi setelah ini.

Tapi Mark tak peduli dia sudah terlanjur bahagia dan senang mengetahui dia akan pergi ke tempat itu.

Lagu terus berputar dan berganti. Senyumnya melebar manakala sepasang telinga itu mendengar salah satu lagu yang baginya sangat berkesan. Ia ikut menyenandungkan lirik lagi dengan ringan.

"Ini sepertinya akan jadi lagu terakhir kita. Tempat yang ku tuju sudah dekat." Sambil terus mengikuti irama lagu.

Siara akhirnya berakhir tepat ketika mobil yang ia tumpangi memasuki pelataran parkir. Senyum Mark melebar. Tubuhnya sudah bergerak tidak sabaran. Menerima gelengan heran dan kekehan kecil dari manager yang mengantarnya.

WHAT IF? (mark + koeun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang