Kadang, rasa iri timbul menyelimuti sisi hati.
Runtutan pertanyaan pelik menjadi bayang-bayang setiap hari.Mengapa aku tak mampu memiliki?
Apa karena diriku yang selalu mementingkan diri?
Atau karena terlalu sibuk mencari jati diri?
Sehingga tak sadar, sudah terlalu lama diriku sendiri?Hanya Tuhan-lah yang tahu.
Siapa hati hambanya yang akan berlabuh,
Menjadi pelipur rindu dalam tiap doaku,
Atau sekadar sandaran diri dalam tiap lelahku,
Dan bahkan selamanya... menjadi teman hidupku.Catatan Resah Seorang Lelaki
Bandung, 27 Maret 2017

KAMU SEDANG MEMBACA
WHY.YOU
PoesíaPercayalah, rindu ini masih milikmu dan aku akan menunggumu. Sejak 2017, oleh Muhammad Wahyu