Karena nestapa yang terus menerpa, apakah kita akan terbiasa karena terus ditempa?
---
Pagi ini di 20 derajat.
Tak ada yang bisa dibilang sehat.
Apalagi jika menggunjing jiwa.
Jiwa yang luruh serta lusuh oleh semua harapan.Bahagia?
Nampaknya sudah tak bisa terdeskripsikan.
Bahkan rasanya pun, apakah masih bisa di jadikan perbincangan?Ketika diri sudah tak bisa lagi mengeja.
Ketika hati sudah tak bisa lagi menyeruakan rasa.
Mungkin diam menjadi solusi yang nyata.Akan sampai kapan?
Wahai hati yang mati,
oleh derasnya rasa cinta,
oleh sakitnya pengharapan.Dukaku, untukmu sang elegi
Bandung, 7 Juni 2019---
Hello!
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY.YOU
PoésiePercayalah, rindu ini masih milikmu dan aku akan menunggumu. Sejak 2017, oleh Muhammad Wahyu