Lantunan kalimat terdengar indah tampak syahdu,
Ternyata engkau, menegurku dalam malu.
Lalu aku hanya diam, tersenyum singkat tampak kelu.Entahlah, untaian rasa menikam tajam dalam dada.
Namun, Bukan rasa sakit sepertinya,
Hanya sekadar rasa rindu yang tertahankan.Sial, rasa ini muncul lagi.
Dua hati saling iring mengarah ke tujuan yang berbeda.
Apa kita berdampingan menuju satu arah?
Atau kita hanya berpaling menyusuri bayang-bayang yang tak sama?Untukmu, Wahai Cinta.
Bandung, 13 Agustus 2017.---
Hello, I'm Back :)
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY.YOU
PoetryPercayalah, rindu ini masih milikmu dan aku akan menunggumu. Sejak 2017, oleh Muhammad Wahyu