Ironi rasanya,
Malam ini purnama menitikkan air mata. Bukan menahan sakit karena luka cinta, namun hanya meratapi kesepiannya.Bukankah air mata yang tumpah menjadi obat luka?
Namun siapa yang ingin menumpahkannya dengan sia-sia?Purnama,
Tangismu menderas hujan, seiiring makin kosongnya malam yang kelam.
Carilah aku di isak tangismu. Kau akan temukan, namun apa daya aku hanya bisa diam termenung.Kapan pun itu, tinggalkan saja murammu di pundakku. Bawa serta senyumku untuk hapus setiap kesepianmu.
Purnamaku
12 Mei 2017.

KAMU SEDANG MEMBACA
WHY.YOU
PoetryPercayalah, rindu ini masih milikmu dan aku akan menunggumu. Sejak 2017, oleh Muhammad Wahyu