Sebulan lebih, Kristen dan Julia semakin dekat, menandakan telah 1,5 bulan Kristen dibuat jatuh cinta pada Julia dalam diam. Berjalannya waktu tersebut juga membuat mereka tidak merasa canggung satu sama lain, hanya terkadang kalau tinggal mereka berdua, masih sedikit ada rasa malu-malu.
Rasa yang ada pun semakin meluap tak menentu, kadang ia melakukan monolog saat menatap wajahnya dalam cermin, memeluk guling sambil membayangkan Julia, dan mondar-mandir tidak jelas di sekitar rumah Julia. Kristen pun terkadang ingin mengungkapkan perasaannya dengan mengirim pesan seperti,
'Julia, lo mungkin jijik abis denger ini. Tapi gue suka sama lo'
Hapus.
'Gue mau cerita. Dari kecil gue udah ada ketertarikan untuk menyukai sesama jenis gue, perempuan'
Hapus.
'JULIAAAAA, LOVE YOUUU'
Hapus.
Selalu begitu, terkadang ia sangat ingin meluapkannya, tapi terkadang ia menyadari apa dampak terburuk dari keinginannya. Mungkin ia juga berpikir tentang apa yang pernah dia baca, 'Kalau kamu menyukai seseorang selama 4 bulan atau lebih, itu berarti kamu benar-benar jatuh cinta padanya. Namun, kalau kamu menyukai seseorang yang hanya bertahan kurang dari 4 bulan, maka itu bukan cinta, itu hanya rasa suka dan kagum terhadap seseorang itu.'.
Dari situ, Kristen selalu menghitung sudah berapa lama ia merasa suka pada Julia, dia hanya ingin memastikan kalau dia benar-benar jatuh cinta pada Julia. Hal ini dikarenakan karna memang ini cinta pertama yang dirasakan oleh Kristen.
Entah sampai kapan dia bertahan dalam diam, yang pasti, dia bertekad unuk mengungkapkannya suatu saat.
---
"Julia, beliin gue rice box, dong" pinta Kristen yang saat ini sedang menunggu untuk eskul futsal, diikuti Vani, Thalia, Hanna, Mei, Ria, dan Kinan.
Dari sekian tersebut, Vani, Hanna, dan Ria merupakan teman sekelas Julia.
"Yuk!" ucap Julia kemudian.
Anak futsal seangkatan Kristen tersebut hanya tercengang, lalu mereka pun berebut permintaan yang sama dengan Kristen.
"Gue juga ya!"
"Julia, kan gue sekelas sama lo"
"Gue, Jul!"
Kristen berdecak dan menoleh pada Julia, "Ngga jadi aja, gue tadi udah makan kok!".
Mereka pun mengeluh lesu karena itu.
"Ngga pa-pa, anterin gue kalo gitu" ucap Julia tanpa memperhatikan Kristen.
Kristen sendiri tercengang, 'Duit Julia ini banyak amat ya?' pikirnya dalam hati.
Tak ada satu pun dari mereka yang menanggapinya malah hanya menampilkan giginya.
"Hanna," pinta Julia lagi.
"Ayo sih... Kinan?... Ria?..." tanya Julia, lagi-lagi.
Dia mendesah lemah, sedangkan yang diajaknya hanya cengar-cengir dan berkata "Mager".
Kristen mulai bertanya-tanya kenapa tidak dia yang diajak?. Hal ini sudah terjadi beberapa kali, Kristen semakin peka terhadap ke-grogian Julia padanya, membuatnya kembali bertanya, 'Apa Julia juga punya rasa yang sama kaya gue?'. Tak bisa disalahkan memang, sikap Julia yang selalu menghidari tatapan dengan Kristen, canggung saat tidak sengaja mereka bersentuhan, grogi saat hanya berdua, atau pun tidak berani menyapa Kristen duluan, membuat Kristen semakin penasaran, apa iya Julia juga menyukainya?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gravity
Random"Lo punya kekuatan apa?" "Hah?" "Kenapa lo bikin gue seakan yang menahan gue di bumi ini bukan lagi gravitasi bumi, tapi, lo?" "..." --- "Dengerin gue!" "Apa lagi?! Apa lagi yang mau lo jelasin?! Hah?!" "Memang. Memang dia yang seolah menahan gue di...