24. Billions Steps Closer

5.7K 466 79
                                    

Kristen mencoba untuk melupakan segalanya tentang Julia dan segala masalah yang dihadapinya. Pada setiap malamnya, dia selalu terjaga. Memakai kupluk dari Audrey dan berharap waktu 3 hari kemah cepat berlalu.

Sampai hari itu tiba, Kristen langsung menghubungi April, mengatakan ingin bercerita.

"Ada apa?"
"By the way, aku minta maaf banget,"

Masih di dalam bis, Kristen tersenyum. Hatinya sudah bisa sedikit melepas April.

"Gpp pril"
"Gue mau curhat" balasnya.

"Oh, iya curhat aja"
"Masih di bus ya?"

"Hoo"
"Kemarin wktu kemah, si jian lala sarah sama ariel itu ngehidar dr gw. Gw gtau kenapa. Abis tu, besoknya, si sila blg ke gw. Katanya si gea ngomong kalau gw suka julia. Emg gitu sih nyatanya. Dan gw pernah ngungkapin itu ke julia. Tp gw juga bilang 'cuma gw lo dan Tuhan yg tau', gw bilang itu. Tapi, kemarin julia ngingkarin itu. Mungkin bukan kemarin, tapi gw baru tau kemarin. Gw takut pril. Gw takut itu kesebar. Apalagi kemungkinan semua anak ips kelas dia udh pada tau. Gimana ya?"

Kristen menutup ponselnya setelah mengirim pesan tersebut. Dia mencoba memejamkan matanya sambil mendengar tawa dari teman-temannya. Dia menolak semua ajakan untuk bercanda ria dan memilih diam mengabaikan. Mengingat kata-kata Sila yang nenyuruhnya untuk mengabaikan siapa saja sementara ini.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi dan tertera nama Audrey sedang menelponnya.

"Hai," sapa Kristen pertama.

"Hai,"
"Kok lemes banget?"

"Lagi tidur,"

"Oh, ganggu ya?"

"Engga kok,"
"Lo di mana?"

"Masih di sekolah, lagi latihan,"

Kristen mengangguk meskipun dia tahu Audrey tidak melihatnya. "Pulang jam berapa?" lanjutnya.

"Ngga tau deh. Ini aja baru mulai," jawab Audrey.

"Oh, yaudah sana..."

"Iya. Yaudah kamu istirahat aja, see youuu,"

"Hmm,"

"Daah,"

"Dah," Kristen pun menutup panggilannya dan kembali tidur.

---

Sekitar 1 jam kemudian, rombongan 6 bis tiba di SMA Strada. Semuanya pun mulai turun dan mengambil barangnya masing-masing. Tak terkecuali Kristen yang sedang menggendong tas dan menenteng tas lain. Tiba-tiba Audrey menghampirinya dan langsung membawakan tas yang ditenteng oleh Kristen.

"Eh," Kristen kaget melihat Audrey yang muncul tiba-tiba.

Begitu Kristen menoleh, Audrey tertawa melihat wajahnya. "Kenapa?" tanya Kristen polos.

"Item banget, hahahahaha..." ucapnya dan tertawa lagi.

Kristen mendengus. Dia lalu mengangkat ponselnya dan mencoba melihat dirinya dari layar ponsel tersebut. "Iya juga, ya?" katanya dan terkekeh setelah itu.

Audrey pun ikut terkekeh, lalu dia menarik lengan baju Kristen. "Oh my God," ujarnya saat melihat lengan Kristen yang terlihat sangat belang dan bergaris batas warna kulit asli dan gosongnya.

"Eh, gue baru sadar sebelang itu," ucapnya melongo.

"Emang gitu. Kegiatannya itu dibikin bener-bener kita lupa sama kondisi tubuh kita. Aku aja dulu menjijikan banget pulang kemah," jelas Audrey sambil mereka tetap berjalan.

GravityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang