Kristen termenung melihat apa yang ada di depannya. Julia pulang dengan seorang laki-laki bertubuh tegap dan rapih, menggunakan mobil.
'Itu pacarnya?' tanyanya dalam hati. Padahal baru kemarin dia mengajak Julia untuk makan bersama, dan diiyakan olehnya. Tapi sekarang Julia malah pergi dengan orang lain tanpa memberi kabar Kristen.
"Kristen?" Kristen menoleh mendengar namanya dipanggil.
"Ya?"
"Lo kenapa? Lemes amat" tanya Sila dan diangguki oleh Flo. Namun, Kristen malah menggelengkan kepalanya.
"Julia?" tebak Flo kali ini. Kristen menoleh padanya, namun kemudian menggelengkan kepalanya lagi. Flo berdecak melihat Kristen yang sangat diam tiba-tiba. Sila pun sama, dia malah menyenggol-nyenggol lengan Flo, namun nihil, Flo pun tidak tahu apa-apa.
Tak lama, seorang laki-laki yang diyakini adalah kakak kelas pun datang menghampiri mereka dengan senyum lebar yang polos.
"Halo? Lo Kristen kan?" tanya laki-laki itu. Kristen menoleh karna merasakan adanya colekan di bahunya dan panggilan.
"Iiiya.. kenapa, ya?" tanyanya sedikit grogi.
Seorang laki-laki bertubuh tinggi dan berisi namun tidak gendut, bermata sipit namun tidak terlalu, berkulit putih namun tidak terlalu putih pula, dan berambut lurus yang jatuh. Ah itulah, dia mengulurkan tangannya sambil menyunggingkan senyum lebarnya. "Dion, Sebastian Dion Marvel" ucapnya kemudian.
Kristen mengangguk kikuk dan mengulurkan tangannya, "Kristen, Kristen Allendra". Dion pun tersenyum lalu melepaskan tangannya dan beralih kepada Flo dan Sila dan melakukan hal yang sama seperti apa yang dilakukan pada Kristen. Sedetik kemudian, pandangan Dion kembali pada Kristen.
"Boleh minta id line?" tanya Dion pada Kristen sambil menyerahkan ponselnya. Kristen terheran, namun kemudian dia menerima ponsel itu dan mengetikkan idnya di sana.
'Apa Julia bakal cemburu kalau tau ini?' pikirnya dalam hati. Namun ini terlalu jahat, dia memanfaatkan orang.
Ah masa bodo, Kristen pun tersenyum dan mengembalikan ponsel tersebut. Dion pun begitu, dia kembali tersenyum sumringah. Manusia yang sangat ceria ini akan dimanfaatkan oleh Kristen. Sebenarnya dia sendiri tidak tega, namun apa boleh buat.
Kristen tersenyum miris lagi melihat Julia yang telah berlalu menggunakan mobil bersama laki-laki tadi. "Gue duluan ya, Kris?" ucap Dion lalu melambaikan tangannya dan dibalas pula oleh Kristen.
"Kris, tuh, gebet aja!" ucap Sila, sedang Flo seperti biasanya, cuek namun tetap mendengarkan.
Kristen mendengus dan berkata, "Apasih".
"Dah yuk, pulang?" ajak Kristen kemudian.
Sila mengangguk dan mereka berjalan bersama menuju parkiran.
"YAAAA!" teriak Flo tiba-tiba, Kristen dan Sila pun berhenti sambil terkikik. Flo memang masih diantar jemput, dan kemungkinan akan seperti itu seterusnya.
Mereka akhirnya menemani Flo sampai dia dijemput. Dengan Kristen dan Sila yang terus-terusan menggoda Flo, membuatnya terus melakukan cubitan kepada kedua sahabatnya itu.
***
Sudah seminggu dan Dion makin gencar mendekati Kristen. Namun berbeda, Kristen hanya menganggapnya sebagai teman. Hal itu pula tidak ada yang tahu, karna Kristen selalu berpesan supaya Dion tidak terlalu menunjukannya di sekolah ataupun di mana pun itu.
Hubungannya dengan Julia masih sama seperti biasanya. Namun, makin hari makin lama mereka jadi tambah dekat, tetapi tetap saja kecanggungan masih sering terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gravity
Random"Lo punya kekuatan apa?" "Hah?" "Kenapa lo bikin gue seakan yang menahan gue di bumi ini bukan lagi gravitasi bumi, tapi, lo?" "..." --- "Dengerin gue!" "Apa lagi?! Apa lagi yang mau lo jelasin?! Hah?!" "Memang. Memang dia yang seolah menahan gue di...