23. Badass

5.4K 454 103
                                    

Siang hari pukul 15.21, terlihat 2 orang siswi sedang memasukkan motornya pada halaman rumah sederhana.

Ckrek
Ckrek
Ckrek

Suara hasil jepretan kamera yang diambil oleh seseorang yang melihat 2 orang siswi itu dari kejauhan.

***

"Jadi ini perbuatan kamu?!" ucap Pak Tanto pada orang di hadapannya sekarang.

Orang tersebut hanya mengangguk sebagai pengganti jawaban.

"Mau kamu apa?!"

"Simpel. Saya minta waktu satu jam hari Kamis dan Sabtu. Pulang sekolah. Gratis. Take it or leave it?" ucap orang tersebut sambil menatap serius Pak Tanto.

"Saya nggak mau," ucap Pak Tanto sambil menaikkan satu kakinya ke kakinya yang lain.

Orang tersebut menyilakan rambutnya yang terurai panjang. "Yasudah," ucapnya dan mengambil amplop coklat tersebut. Perlahan, orang tersebut berdiri dan melangkah menuju pintu.

"Kamu mau ngapain setelah ini?!" tanya Pak Tanto.

"Tunggu aja,"

"Oh. Bapak siap-siap cari sekolahan lain,"

"APA?!"

"Saya permis..."

"OKE! HARI KAMIS DAN SABTU PULANG SEKOLAH. SATU JAM.  GRATIS. APA LAGI?" bentak Pak Tanto.

"Itu aja. Makasih," orang tersebut pun melenggang keluar sesudah memberikan amplop coklat tersebut kepada Pak Tanto.

"Kristen Allendra!" geram Pak Tanto kesal.

---

Hari ini, Audrey meminta Kristen untuk menemaninya ke rumah Sheila. Mereka pun berada di perjalanan menuju ke sana.

"Ini lurus kan?" tanya Kristen kepada Audrey.

"Iya, tapi berhenti dulu,"

"Iya gue juga tau ada lampu merah,"

"Hehehehe,"

"Gue boleh minta nggak?" ucap Kristen sambil memandang Audrey dari kaca spion.

"Nih," Audrey menyodorkan satu takoyaki kepada Kristen.

"Gue sendiri aja,"

Audrey menarik lagi takoyaki tersebut. "Nggak!" ucapnya dan menyodorkannya lagi.

Akhirnya Kristen pun menerima suapan tersebut dan menahan senyumnya. Sampai lampu merah berakhir, dia segera melajukan motornya.

"Apa-apaan tuh! Mampus!" ucap Kristen melihat petugas kepolisian sedamg memberhentikan pengendara motor sebelumnya.

"Ambil kanan! Santai aja jalannya,"

Polisi tersebut semakin ke tengah dan menyuruh Kristen untuk ke pinggir dan berhenti.

"Ah sial!" dengus Audrey.

---

"Maaf, ya?" sesal Audrey di depan gerbang rumahnya.

"Santai aja sih,"

"Terus gimana dong?"

"Tenang aja. Udahlah, bye!"

Kristen melajukan motornya dan berlalu. Namun, sebelum pulang ke rumah, dia memilih untuk berhenti di taman komplek.

Sesampainya di sana, karna masih pukul 15.30 WIB, suasana masih sedikit sepi. Dia menghampiri Fredi dan seperti biasa, satu bungkus plastik cakue sudah berada di tangannya.

GravityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang