BAB 21

182K 11.7K 513
                                    

Nadra mengkerut saat matanya dengan perlahan mulai beradaptasi dengan cahaya redup di kamar. Senna masih tertidur di sisinya dengan begitu pulas. Sepertinya efek obat sudah bekerja karna demamnya jauh lebih  mendingan, tapi bukan berarti jadi normal juga sih suhunya.

Nadra mengambil termometer telinga yang berada di atas nakas dan kemudian mengarahkannya ke telinga Senna. Tidak sampai 5 detik, hasilnya sudah keluar. 38.4 derajat celcius. Tuh kan sudah mendingan dari pada yang awal tadi 40 derajat.

Mumpung Senna masih pulas, Nadra memuaskan diri untuk menatap wajah Senna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mumpung Senna masih pulas, Nadra memuaskan diri untuk menatap wajah Senna. Kalau ditanya, Nadra itu suka Senna karna apa? Jujur yang pertama di jawab itu adalah karna wajahnya. Wajah Senna itu menarik. Bukan tampan, tampan juga sih, Tapi yang membuat Nadra jatuh hati itu ya karna wajahnya me-na-rik. Rasanya mau diliat lama-lama juga tidak ada bosannya. Kan gawat kalau dikemudian hari Nadra bangun tiap pagi dan mulai bosan dengan wajah Suaminya... Lalu yang nomor dua itu karna sikap Senna yang royal. Kebayang gak kalau punya suami yang ke istri sendiri pelit?

Dih ngomongnya suami-istri, kaya bakalan bener dinikahin aja lo Nad. Ckckckk

Kalo mengenai sifat Senna sih ya lumayan lah. Lumayan bisa di toleri. Sifat Senna yang paling resek itu ya ngambekan dan berakhir dengan mogok bicara. Dulu pernah Senna mogok bicara pada Nadra untuk beberapa hari hanya karna Nadra lupa memberi kabar akan pulang telat karna ikut acara bakti sosial, dan sejak itu Nadra enggan membuat Senna ngambek lagi karna ngambeknya Senna itu sangat merepotkan.

Nadra menyentuh keningnya sendiri, demamnya sudah turun. Rasa pusingnya juga sudah hilang entah kemana. Efek obat sudah bekerja didirinya dengan cepat.

Eh tunggu... Kalau hamil kan gak boleh sembarangan minum obat...

Nadra bangkit dari tempat tidur dan langsung keluar menuju ke pantry, tempat dia tadi meletakan tas dan juga kantong plastik dari apotik di sebrang flat. Nadra mengambil satu bungkus test pack dan mulai membaca instruksinya di balik kemasan.

Ok kita mulai...

1. Tes kehamilan dapat digunakan setiap waktu. Namun, lebih dianjurkan agar tes ini digunakan di pagi hari pada saat anda membuang air seni pertama kali.

Pagi hari ya? Tapi kan boleh setiap waktu juga... Nadra menuju ke kamar mandi sambil membawa si test pack.

2. Tampung air seni pada wadah yang kering dan bersih. Wadah harus selalu dibersihkan terlebih dahulu

Nadra sudah duduk di atas kloset tapi ia belum menemukan wadah untuk menampungnya. Ya kali pake gelas kumur-kumurnya Senna gitu? Bisa ngamuk dia... Tapi ya udah lah nanti juga bisa beli lagi. Nadra melepas celanannya dan siap menampung air seninya itu ke gelas Senna.

Friends With BenefitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang