18+
"What are we?" Tanya Nadra tiba-tiba. Entah mengapa tapi pertanyaan itu mengalir begitu saja tanpa bisa di cegahnya.
"Friends."
"Just friends?"
"Friends who like to do this." Senna berbisik rendah dan langsung menyerang dada Nadra.
"Ckckck jurus apa nih yang dipakai Senna sampe lo setuju untuk tekdung lagi?"
Nadra memukul lengan Diana, tetangga yang sekaligus menjadi teman dekatnya karna sama-sama memiliki batita ini memang memiliki mulut yang sering usil, "Hush! Bahaya kalau anak gue denger istilah tek tek itu dan nanya artinya apaan."
Diana tertawa heboh tanpa peduli Myra, putrinya yang sedang terlelap di dekapannya, "Liat deh itu Juan, kalau udah lancar ngomong kayanya dia pasti bakalan nanya 'Mami tekdung itu apa?'" Diana sengaja menirukan cara bicara Juan yang belum jelas karna kosakatanya yang masih terbatas juga.
Sementara itu Juan yang merasa namanya di sebut langsung menatap Mami dan Tantenya dengan pandangan kebingungan, tapi sedetik kemudian ia kembali tenggelam dengan kain warna warni yang menjadi mainan favoritenya akhir-akhir ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nadra memukul lengan Diana untuk kedua kalinya, "Sialan lo. Duh amit-amit ya sayang jangan denger yang aneh-aneh ya." Ucapnya sambil menutup telinga Juan agar tidak mendengar umpatannya.
"Tapi seriusan deh, gue gak nyangka aja lo tiba-tiba hamil lagi, Nad. Padahal baru bulan lalu curhat ke gue kalau lo bakalan nunggu sampe Juan minimal 3 tahun, lah ini Juan baru lepas ASI eeeeeeeh udah bawa kabar kalau lo hamil, udah jalan 9 minggu lagi ckckck gila memang." Diana menepuk-nepuk bokong Myra dengan ritme teratur agar tidurnya semakin pulas dan tidak mendengar percakapan 18 tahun ke atas ini.
"Gua aja gak sadar kalau lagi hamil sampe Senna yang nanya kenapa dia bisa nidurin gue mulu tanpa terhalang haid gue, yaudah kita pergi ke Rumah Sakit tuh, sekalian anter Juan mau vaksin influenza dan gue ke Dokter Kandungan eeh ternyata udah jalan 9 minggu."
Diana tertawa heboh, "Emang hebat ya laki lo, dia yang sadar sendiri sedangkan lo yang perempuan yang ngalamin haid aja gak sadar diri, ckckck jadi-jadian memang lo. Emang lo gak pake KB, Nad?"
"Sempet coba pil sih tapi gak kuat gue kelupaan mulu. Mau pasang IUD, malah Senna yang ketakutan." Nadra ingat benar bagaimana ekspresi takut Senna begitu Dokter Kandungan menjelaskan mengenai teknik pemasangan KB spiral alias IUD yang memang di 'tanam' di dalam rahim. Lagi pula IUD itu alat kontrasepsi jangka panjang, sedangkan Nadra dan Senna jelas masih menginginkan anak dalam waktu dekat jadi akhirnya Nadra memutuskan untuk tidak pasang KB apapun. "Dia parno duluan mikir bakalan ada benda asing di dalem rahim gue, Jadinya yang alami aja deh keluar diluar."
"Lah kalau keluar di luar mulu, ini kenapa bisa jadi?"
"Gue udah ngantuk banget kayanya sampe biarin di buang di dalem."
Diana tertawa heboh, lagi-lagi membuat Juan melirik penasaran, "Terus begitu tau kalau lo hamil, gimana reaksi Senna?"
"Setelah berkonspirasi untuk membuat gue hamil dan ternyata kesampean, menurut lo?"
