BAB 25

154K 10.1K 148
                                    

Kenapa banyak yang minta flashback sih? Gak baik tau ungkit masa lalu 😂

Pst: bantu rekomen cerita ini dooong keluar sana wkwkwkwkk iya ini aku lagi ngemis-ngemis minta di bantu promote yaaa 💞

***

"Emang iya?"

"Apaan?"

Nadra dan Senna sekarang sedang berada di The Fossgate Social, coffee shop yang juga menyediakan menu brunch. Selain memang pilihan coffee yang beragam, suasana dan keramahan staff nya menjadi hal yang Nadra sukai dari tempat ini. Dan lagi, bisa kembali ke tempat ini bersama Senna dengan duduk di dekat jendela terasa menyempurnakan harinya.

"Kamu beneran ngerasa kehilangan aku banget waktu kamu ilang kabar lama itu?" Nadra tidak bisa menyembunyikan cengirannya. Ia senang melihat Senna yang diam-diam ternyata mulai bergantung padanya.

Senna mengunyah sandwich nya sampai lembut, memberi jeda lama untuk menjawab pertanyaan Nadra, "Kata siapa?"

Lah dia lupa tadi ngomong kaya gitu di depan Nadra juga...

"Kamu mah ah... Jujur dikit kek sama aku. Gengsian banget!" Nadra merebut gelas beer Senna dan meneguknya banyak. Senna tadi memesan beer karna suasana di luar sedang sangat dingin jadi ya itung-itung untuk menghangatkan badan katanya. "Kalau gak mau jawab ya udah, aku juga gak mau ngomong!" Kali ini Nadra mencomot kentang goreng dari piring Senna dan membiarkan pria itu melotot tidak suka saat makanannya di rebut.

Senna mengambil tisu untuk menghapus noda saus disudut bibir Nadra, "Udah mau jadi istri loh tapi masih ngambekan."

"Kamu sih! Apa susah nya coba jawab pertanyaan aku yang tadi?"

"Yang mana?"

Duh makin males deh ngomong sama Senna karna dari tadi hanya berputar-putar saja terus disitu...

"Yang kamu ngerasa kehilangan aku!" Nadra sedikit meninggikan suaranya yang berhasil membuat beberapa orang di sekitar mereka ikut menoleh penasaran. Lagian jam segini itu suasana di Fossgate Social sedang ramai-ramainya, banyak yang ingin mencoba menu brunch mereka.

Senna mencubit hidung Nadra gemas. Kalau sedang marah, hidung Nadra akan mengembang lebih besar dan berwarna kemerahan, "Iya abis aneh aja. Biasanya kan kamu selalu cerewet dihidup aku, eh tiba-tiba pas kamu gak ada ya jadi sepi."

Nadra menatap Senna masih kurang puas dengan jawabannya, "Terus kenapa kamu ngilang waktu itu? Dulu-dulu juga kalau kamu ada fashion week biasa aja tuh, gak pake ngilang dan gak pake kangen ya."

"Aku kepikiran sama omongan temenku."

Punya temen ya emang orang ini?

"Siapa? Emang dia bilang apa?" Belum selesai pertanyaan yang awal untuk dijawab, eh Nadra udah main mengajukan pertanyaan baru lagi aja.

Senna tersenyum pelan. Siapa yang menyangka kalau hubungan mereka berjalan dengan begitu cepat. 3 bulan lalu masih menjadi teman iya iya, 1 bulan lalu akhirnya Senna memberanikan diri mengajak Nadra untuk memulai berkomitmen, 1 jam yang lalu resmi mendapat restu dari orang tua Nadra untuk melangkah ke yang lebih jauh. Dan sekarang, di depannya ini duduk Nadra yang statusnya adalah calon istrinya.

Friends With BenefitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang