empat duaa

288 20 2
                                    

Sorry typo.
Maklumi ya....


"Sehun? "

"Yoona? "

Sungguh sungguh sekenario Tuhan yang tak bisa di tebak oleh dua Indah ini. Bagaimana bisa orang yang sangat sehun cintai dan sangat sehun kenal adalah anak papahnya?

Ingin rasanya sehun tak pernah mengenal mereka dan bukan terlahir dari sperma papahnya. Tapi ini sudah takdir nya. Sehun tak bisa menolak takdir yang sudah di berikan kepadanya.

Keempat orang itu masih pandang pandangan satu sama lain masih tak percaya dengan kebenaran ini. Sedangkan papah Sehun malah tersenyum bangga karena tak susah susah lagi untuk saling mengenalkan mereka.



















Hanya suara dentingan garpu dan sendok lah yang terdengar dari ruang makan, sesekali Tuan Oh juga menceritakan bagaimana masa kecil kedua anaknya itu.

Namun yang lain hanya diam dan menikmati makan malam mereka sendiri sendiri. Walaupun sesungguhnya tak ingin memasukkan makanan tersebut ke mulut masing masing.

Bagaimana bisa dengan keadaan seperti ini mereka bisa menikmati makanannya. Dan yang harus di ingat.











SEHUN DAN YOONA ADALAH KAKAK BERADIK.












Sedari tadi sehun menahan mendengar celotehan papahnya tentang semua masa lalu yang menurutnya Indah tapi tidak bagi sehun dan yoona. Mereka berdua adalah anak yang besar tanpa seorang ayah walaupun mama Yoona sempat menikah lagi.




Sehun menggertak, berdiri dari tempat duduknya. Mulut Tuan Oh berhenti seketika dan semua pasang mata menuju ke arah sehun.


"Mungkin papah harus tahu. Kalau... "

"Sehun.. Aku mau ngomong sama kamu"

Ujar yoona menyela, yoona tahu apa yang akan sehun katakan pada papahnya.

Yoona memang membenci beliau, tapi bukan berarti tidak membiarkan beliau bahagia. Yoona sedari tadi mengamati ekspresi beliau saat menceritakan masa lalu mereka berdua dengan raut wajah bahagia.

Tak mungkin yoona membiarkan kebahagian Ayahnya berhenti seketika saat sehun memberi tahunya.

Jika mereka berdua pacaran.















**

Mereka berdua masih tetap diam satu sama lain. Belum ada yang memulai pembicaraan.

Sehun dan yoona sedang duduk di bangku Taman kompleks yang sekarang sudah sepi hanya ada suara jangkrik yang menemani mereka berdua.

"Tadi kamu kenapa halangin aku? "

Ucap sehun memulai.

"Aku gak mau lihat beliau sedih dengan mendengar kita berdua pacaran."

Jelas yoona dengan menundukkan kepalanya.

"Memang kenapa? Memangnya dia peduli kita juga stres sekarang ini. Terlebih lagi mama! Mama yang sudah membesarkan ku seorang diri! "

Sehun frustasi. Wajahnya memerah karena emosinya dan karena udara sekarang memang sedang dingin. Matanya menjatuhkan sebutir air mata. Sehun sudah tak sanggup lagi menahannya.

"Maaf hun... Aku tahu ini berat bagi kamu. Tapi ku mohon mengertilah, pasti beliau punya alasan sendiri. Kamu jangan terlalu benci sama Papahmu sendiri. "

My Freak Girl (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang