Sudah 5 Bulan setelah kejadian mereka memutuskan behubungan sebagai adik dan kakak.
Semua tampak baik di luar tapi entah apa yang dirasakan mereka berdua di dalam hati mereka. Mungkin itu pertarungan antara hati nurani dan otak mereka.
Mereka tahu jika pacaran ataupun suka dengan adik atau kakak seayah itu memang dilarang dalam agama. Tapi hati tak pernah bisa disalahkan.
Sehun sudah mencoba bertahan sebagai kakak di rumah ini tapi lama lama ia tak tahan. Hatinya selalu sakit jika terus menerus melihat yoona.
"Kamu sungguh sungguh sama keputusan kamu? "
Tanya laki laki paruh baya yang tengah duduk di kursi kerjanya.
"Iya pah. Sehun yakin. Ijinin sehun pah. "
Ucap nya
"Papa selalu mendukung apa yang akan kamu lakukan asal itu hal positif. Tapi papa gak suka kalau nanti akhirnya kamu menyesal. "
"Sehun janji. Sehun gak akan menyesal. Please pah. "
"Ya udah papa pikir dulu. Pergi ke kamar sana. Belajar. "
Setelah anaknya meninggalkan ruang kerjanya. Lelaki itu tampak resah ia memegang dahinya dan memijatnya sedikit. Apa aku harus mengijinkannya? Apa ini keputusan yang pas? Dia juga sudah dewasa. Apa yang harus aku putuskan?
Semua pertanyaan itu langsung muncul di benaknya. Ini keputusan yang berat untuk melepas anak kesayangan.
Sehun memutuskan untuk pergi ke Australia ia ingin kuliah disana, disana juga ada rumah papa jadi dia bisa menggunakan itu.
Ia memutuskan ini bukan hanya karna tak sanggup bertemu Yoona setiap hari. Ini memang keinginannya untuk berkulaih di negeri orang. Ia ingin sesekali membuat kedua orangtuanya bangga dengan prestasinya nanti. Dan mungkin ia juga bisa sedikit melupakan yoona.
Yoona sekarang kuliah di universitas ternama karena nilai yang ia dapatkan juga cukup Bagus. Ia juga bekerja paruh waktu di sebuah cafe. Ini ia lakukan untuk belajar mandiri, ia tak mungkin terus menerus meminta kepada papanya. Dan usaha itu bisa saja bangkrut. Ia hanya mengantisipasinya.
"Terimakasih, sudah datang"
Ucapnya kepada pelanggan setelah memberikan secangkir kopi.
"Semua totalnya 75.000"
Dari kejauhan chanyeol memandang ke arah yoona, wanita itu selalu terlihat tegar seperti tak memiliki masalah tapi chanyeol yakin dia memikul beban yang sangat berat.
"Kerja Bagus pegawai.. Haha!"
Ucap chanyeol yang sekarang berdiri di samping yoona.
Cafe ini miliknya sekarang ia mendirikan cafe ini sekitar 3 Bulan yang lalu. Karna dia dan yoona satu kampus ia mengijinkan adik sahabatnya itu bekerja paruh waktu disini.
Chanyeol tau alasan sebenarnya bukan untuk hidup mandiri ia hanya tidak ingin berlama lama dirumah yang akan membuatnya selalu bertemu dengan abangnya.
"Iya dong pak bos.. Haha. Dapet bonus dong. "
"Kan Bulan kemarin udah. Gantian yang lain dong nanti dikira gue suka lagi sama lo. "
jawab chanyeol sembari mengangkat kedua alisnya .
" ingat pacar boss ingat."
"kenapa? pacar gue selalu di hati wkwkwk."
saat mereka berdua sedang asik mengobrol datang seorang pegawai lainnya.
"wihh bahas apa nih seru banget kayanya."

KAMU SEDANG MEMBACA
My Freak Girl (SELESAI)
FanfictionDi sekolah gue tuh ada anak cewe yang culunnya minta ampun .Dia satu kelas sama gue. Dia kemana-mana bawa buku. Pake kacamata tebel rambutnya sering ia kucir kebelakang. Jarang banget dia gak pake kucir. Dan gak tahu kenapa gue bisa suka sama dia...