Semua pasang mata sedang melihat ke arahnya sekarang. Sehun duduk di kursi kayu dan di hadapannya ada teman temannya dengan wajah seperti ingin menerkam sehun hidup hidup.
Menatap sehun dengan berbagai pertanyaan. Ada yang menyiratkan "elo-sodara-gue-? "
"Dari-kapan-lo-sembunyiin-ini-semua-dari-kita? "
"Sehun-tega-lo! "Sehun menelan ludahnya dengan susah payah lalu memberanikan diri menatap teman temannya yang tengah fokus kepada dirinya.
"Oke... Gue bakal cerita semuanya. "
Ucapnya.
"Oke pertanyaan pertama. Dari kapan lo sama yoona kakak adikan? "
Tanya wonwoo dengan kedua tangannya terlipat di depan dada.
"Hampir 1 Bulan lebih"
Sehun menunduk.
"Gila! Kok kita bisa kagak tahu sama sekali gini sih?! "
Kesal Mingyu
"Dan kenapa lo gak Kasih tahu kita dari awal? "
Tanya chanyeol yang sedari tadi hanya diam.
Sehun menatap wajah teman temannya itu yang nampak sangat kecewa dan marah padanya. Seharusnya sehun dulu langsung memberitahu mereka tentang masalah ini.
"Bukannya gue gak anggep kalian sahabat. Cuma, gue sama yoona janji gak bakal bilang ke siapa siapa kalo kita kakak adik. Karna kita takut orang lain bakal misahin kita berdua. Dan gue gak mau pisah sama yoona. Please maafin gue. Gue gak ada niat gitu kok. "
Semua temannya saling bertatapan. Dan akhirnya duduk di lantai di depan sehun.
"Oke jelasin tujuan lo lari kesini ngapain tadi? "
Tanya chanyeol.
"Gue mau minta bantuan kalian buat hapus rumor tentang gue sama yoona. "
"Gimana caranya? "
Tanya wonwoo
"Gue tahu caranya!! "
**
Yoona sedari tadi di kelas sendirian. Teman teman sekelasnya memandang ke arahnya dengan tatapan tak percaya dan ada yang bermain hp sambil berbisik bisik tentangnya.
Yoona mendengarnya. Yoona gak budek sampai sampai gak kedengeran mereka bilang apa, ya mereka bisik bisiknya keras banget ya siapa yang gak denger coba?.
Tiba tiba mejanya digebrak oleh segerombolan siswi entah dari kelas mana, yoona tak mengenalnya.
Mereka terlihat sangar dan mereka seperti cabe cabean deket perempatan rumah yoona.
"Eh lo! "
Ucap salah satu dari mereka yang rambutnya diwarnai merah, dan penampilan yang sangat sangat tidak rapi.
Yoona hanya menatap mereka dan menaikkan kaca matanya yang turun.
"Lo tuh gak takut dosa? Pacaran sama kakak sendiri. Dan berani beraninya masih jalan berdua di lorong sekolah?! "
Ucapnya.
Yoona hanya mengehela nafasnya dan berfikir memangnya mereka tahu apa soal dosa? .
"Mulai sekarang lo jaga jarak sama pangeran gue. "
Ucap siswi yang berambut panjang dengan warna coklat.
Yoona menatapnya dengan tatapan bertanya -pangeran? -
"Iya pangeran gue. Aa Sehun. "
Ucapnya sembari senyum senyum sendiri.
"Eh lo kok jadi daku daku calon suami gue sih? "
Ucap siswi yang berkulit paling putih dari yang lainnya.
"Hello?!! Calon suami?! Lo aja keputihan gitu kepengen jadi istrinya sehun! Gue dong! "
Ucap cewek berambut merah dengan mengibas ngibaskan rambut pendeknya.
Mereka malah berkelahi sendiri. Yoona mengangkat dagunya dengan kedua tangannya dan melihat mereka yang tengah saling jambak menjambak.
"Kalian ngapain?! "
Bentak seorang laki laki dengan kaki yang panjang. Sehun .ia muncul di depan pintu kelasnya, dan melihat di depan yoona ada 3 siswi yang sedang bertengkar.
Sontak setelah mendengar teriakan tersebut kegiatan mereka berhenti dan melihat satu sama lain dan melepaskan cengkraman satu sama lain.
"Kalian kelas 3 kan? Kenapa ada di kelas 11? Bukannya belajar buat ujian kok malah berantem di kelas orang lain? "
Sindir sehun.
Mereka hanya menunduk lalu pergi begitu saja.
Yoona yang melihat kedatangan sehun langsung tersenyum sumringah. Seperti dia diberi hadiah yang sangat besar rasanya sangat sangat senang.
"Kamu gak papa?"
Kedua Mata sehun yang tengah meanatap ke kedua mata yoona nampak sangat khawatir. Yoona suka melihat wajah sehun yang tengah mengkhawatirkannya, dan melihat bayangan dirinya ada di dalam mata sehun. Itu menyejukkan.
Yoona hanya mengangguk dan memamerkan gigi gigi putihnya.
"Mereka bilang apa aja? "
"Ya gitu... Aku cuma diem aja terus mereka malah berantem sendiri ya udah. "
Sehun hanya tersenyum tenang.
"Urusan clubnya udah selesai? "
"Belum. Nanti pas istirahat masih dilanjut. Acaranya kan nanti pulang sekolah. "
"Ohh... "
"Nanti kamu pulang sendiri berani kan? "
Yoona hanya mengangguk.
Lalu sehun duduk di sebelah Mingyu. Dan mendengarkan apa yang tengah di jelaskan gurunya. Ya walaupun gak pernah masuk ke otak.
**
Arin dan dayang dayang barunya tengah berfikir keras sekarang.
Bagaimana caranya ia bisa bersama sehun lagi?
Bagaimana caranya?
Bagaimana caranya agar yoona dan sehun pisah?
"G-gue.. P-punya i-ide rin. "
"Paan? "
Lalu temannya itu membisikan sesuatu ke telinga Arin sangat lama karena ya memang bicaranya yang gagap. Sempat Arin memarahinya karena telinganya hampir basah karena air liur temannya bukan lebih tepatnya dayangnya.
Setelah diberi tahu Arin tersenyum sebentar dan
"Oke sip setuju. Lakukan"
Ucapnya semangat.
"I-ini p-pasti a-aman k-kok rin. "
"Oke gue percaya. Lo cerdas juga ternyata. "
Ucapnya sambil mengelus rambut coklat dayangnya itu.
**
Seperti yang di katakan sehun tadi. Sepulang sekolah ia akan ada acara dengan teman satu clubnya.
Jadilah sekarang yoona berjalan seorang diri menyusuri jalanan yang memang banyak pejalan kaki yang lalu lalang.
TIIIN TIIIN TIINN
Yoona menoleh ke sebelah kanannya ada mobil yang tengah berhenti di dekatnya. Mobil hitam yang sangat familiar.
"Yoongi? "
Tbc.
Maaf gue ubah keputusan. Belum akan tamat, mau di lanjut agak lama dulu.
Masih bingung nanti akhirnya gimana. Oke di tunggu ya..
Vommentnya dong kawan...
Thx ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Freak Girl (SELESAI)
FanfictionDi sekolah gue tuh ada anak cewe yang culunnya minta ampun .Dia satu kelas sama gue. Dia kemana-mana bawa buku. Pake kacamata tebel rambutnya sering ia kucir kebelakang. Jarang banget dia gak pake kucir. Dan gak tahu kenapa gue bisa suka sama dia...