7. PJ's Trending Topic

4.3K 494 39
                                    

PPJ adalah satu-satunya kegiatan sekolah yang kuikuti semenjak masuk Prisma Jaya. Praktis kegiatanku selain belajar adalah mencari berita. Prisma Jaya memiliki tabloid internal yang terbit sebulan sekali. Namanya PJ World. Dan PJ World itulah tanggung jawab PPJ. Selain tabloid, kami juga mengelola blog sekolah dan mading.

Aku adalah bagian dari tim rubrik trending topic-rubrik yang biasanya berisi berita-berita yang sedang gempar atau hangat di area Prisma Jaya. Kebanyakan memang hanya gosip. Tapi tak jarang berita dari rubik kami yang dijadikan headline news di PJ World.

Pagi itu, aku berniat mengirim pesan pada Karen karena penasaran hari ini dia masuk sekolah atau tidak. Mengingat kejadian kemarin, aku berkeyakinan lebih baik Karen di rumah saja dan istirahat. Tapi, bukankah dia bilang di rumah ada ibunya yang terus-terusan menyalahkannya?

Aku menggigit bibir sesaat. "Mending dia ke sekolah kalo gitu."

Sambil meyakinkan diri, kukirim pesan singkat pada sahabatku yang isinya mengajaknya masuk sekolah, kemudian segera menyimpan ponsel ke saku. Sepanjang perjalanan menuju kelas, kulihat banyak siswa mengobrol seru. Radar pencari beritaku menangkap sesuatu yang aneh.

Sepertinya baru saja ada gosip hangat. Bolos sehari saja aku sudah ketinggalan berita. Kuperlambat langkahku saat lewat kursi panjang yang diduduki oleh Joanna dan teman-temannya. Katakan saja Joanna itu versi perempuan dari Ken. Cantik, kaya, terpandang. Namun satu kekurangannya: otak. Seringkali mulutnya bekerja lebih banyak dibanding otaknya. Dia terkenal sudah lama mengejar-ngejar Ken, tapi sampai saat ini cintanya belum juga mendapat sambutan.

Berhubung aku tak ingin pagiku dirusak oleh nenek lampir itu, maka kuputuskan berakting-pura-pura bermain ponsel sambil bersandar di dinding cukup jauh dari Joanna, namun masih leluasa mendengar suara cemprengnya.

Sandiwara dimulai!

"Nggak mungkin!" tukas Joanna keras. Wajahnya sedikit memerah-tentunya bukan karena malu. Dia jelas sedang marah.

Mei, gadis keturunan China yang katanya paling care pada Joanna mengelus bahu temannya itu kemudian suaranya yang bernada tinggi di akhir terdengar, "Sabar lah, Jo. Aku yakin Ken nggak akan lama dengan siapapun cewek itu."

Joanna tampak semakin marah. "Tapi mana bisa gue biarin gitu aja Mei?! Selama ini gue yang ngejar-ngejar dia! Bilang sama gue, siapa cewek disukain Ken! Siapa namanya tadi?"

Kamila, salah satu anggota geng yang wajahnya paling polos menjawab, "Namanya teh mirip yang di sinetron itu lho. Yang jahat. Siapa teh? Ah, ya. Adriana. Bener, Adriana."

Mei menambahkan, "Adriana Kinanti."

Sandiwara itu masih terus berlanjut. Tapi aku sudah tak berminat jadi penonton. Radar pencari beritaku berdengung-dengung. Adrenalinku terpacu.

Tiga kata menggema di kepalaku : Ken menyukai seseorang! Jawaban keraguanku selama ini soal kewarasannya.

Aku melangkah pergi menuju kelas. "Adriana Kinanti." Nama itu kuucap baik-baik agar melekat sempurna di ingatan. Ini berita besar! Bagaimana mungkin sehari saja tak masuk aku hampir kehilangan tangkapan besar!

Setibanya di kelas, suara gaduh langsung memenuhi gendang telinga. Ya, kalian ingat, kelasku adalah kelas paling bontot dan bisa dibayangkan suasananya sudah pasti tak sekondusif kelas unggulan yang mayoritas siswanya kalem-baik-berprestasi.

Aku hanya tersenyum simpul saat beberapa teman sekelas menyapaku. Langkahku mantap menuju satu titik : kursi kedua dari belakang yang diduduki dua orang gadis yang langsung menegakkan kepala begitu melihat kehadiranku.

Lunar Eclipse [Lunar Series #1]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang