Jika tak tahu apa-apa, mungkin orang akan menganggapmu bodoh.
Akan tetapi, jika kamu mengetahui terlalu banyak, melihat terlalu banyak, juga mendengar terlalu banyak sampai pada sesuatu yang tidak seharusnya kamu ketahui, lihat, dan dengar, akan ada tahap di mana kamu merasa lelah dan memilih melupakan segalanya.
Aku tiba pada tahap itu.
Rasanya lelah seperti baru saja berlari ke sana ke mari tanpa tujuan jelas. Kuhirup udara sebanyak-banyaknya untuk memperlancar sirkulasi pernapasan. Tak ada yang berubah. Rasa bimbang yang sama masih melingkupi hatiku, pekat, keruh, entahlah, aku tak dapat menggambarkannya dengan jelas.
Kuentakkan ujung belakang sepatuku pada dinding undakan tangga yang kududuki. Rambutku meliuk-liuk dimainkan angin. Seluruh bagian lapangan terlihat jelas dari tempatku duduk. Pada sisi lapangan yang tak jauh dari tempatku, teman-teman sekelasku sedang mengikuti pelajaran olahraga.
Lapangan outdoor sekolahku dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama digunakan untuk lapangan basket, dan satunya untuk lapangan voli. Siswa perempuan kelasku di lapangan voli, sementara siswa laki-laki menempati lapangan basket.
Jam olahraga kali ini, aku tak mengikuti pelajaran setelah beralasan tak enak badan. Aku tak berbohong. Insiden kerasukan kemarin benar-benar terasa menguras seluruh energiku. Rasanya gairahku melakukan aktivitas lenyap tanpa bekas.
Aku memandang ke lapangan voli, tapi pikiranku sebenarnya tak benar-benar ada di sana. Pak Deni-guru olahraga yang tempo hari kulaporkan lewat surat pengaduan atas tindakan pelecehannya pada salah satu siswa adalah guru olahraga di kelasku. Aku sadar sejak tadi, guru itu memandangiku dari tempatnya berdiri di bawah pohon seberang tangga yang kutempati.
Tak kuindahkan pandangan sengitnya. Pak Burhan pasti sudah memberitahunya agar berhati-hati padaku. Aku mendengus pendek. Apa pun yang kulakukan tak akan berguna jika tak ada yang merasa pernah menjadi korban. Aku sungguh penasaran apa yang guru itu katakan sampai korbannya adem-adem saja.
Sekolah ini memang aneh. Terlalu banyak hal yang tak semestinya. Namun kawan, kalian tahu apa yang lebih aneh? Yang lebih aneh adalah semua orang seakan tak melihat, bersikap biasa-biasa saja seolah segalanya memang benar seperti itu.
Mereka semua menutup mata. Namun, jika aku menutup mataku seperti apa yang mereka lakukan, aku memiliki sepasang mata lagi yang tak mungkin bisa kututup. Mata itu yang melihat lebih banyak, bahkan melihat apa yang sebenarnya tak ingin kulihat.
===
Aku tak ingin berdiam di kelas. Pada jam istirahat, aku langsung melarikan diri ke perpustakaan dengan membawa tas dan semua barang-barangku. Waktu luang atau jam pelajaran kosong, kugunakan untuk belajar di ruang belajar.
Ah ya, sekolah kami memiliki semacam ruang belajar sewaan yang biasanya digunakan murid-murid untuk menginap sekaligus berkutat dengan pelajaran tanpa diganggu. Ruang belajar antara siswa perempuan dan laki-laki terpisah. Jadi, tempat itu adalah persembunyian paling aman. Ken tak akan menemukanku di sini. Dia tak akan bisa masuk.
Jam terakhir hari ini adalah pelajaran Ekonomi. Gurunya tak masuk dan justru meninggalkan tugas segunung. Aku memilih meninggalkan kelas. Lagipula tak ada satu pun teman-temanku yang mengerjakan tugas yang dibebankan. Anak-anak perempuan sibuk ngerumpi sementara yang laki-laki membuka warnet dadakan dengan laptop yang dipasang berjajar, mereka tanding game.
Tugasnya dikumpulkan Minggu depan. Kubereskan semua barang-barangku, lalu pergi ke ruang belajar, letaknya di samping gedung IPS, jadi aku tak perlu berjalan jauh-jauh.
Hanya ada beberapa anak ketika aku tiba di sana. Kupilih kubikel paling ujung pada deret ke empat. Lokasi strategis di mana langsung berbatasan dengan jendela. Aku bisa melihat ke luar jika nanti bosan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lunar Eclipse [Lunar Series #1]✔
Mystery / Thriller(TERSEDIA DI GRAMEDIA SELURUH INDONESIA) Serena Aldyathena tak pernah menyangka mimpi buruk yang kerap hadir dalam tidurnya merupakan pertanda bagi terbukanya gerbang kegelapan. Sebuah kecelakaan menghentikan mimpi-mimpinya lantas menukarnya dengan...