2.Hanya Masa Lalu

1.2K 22 3
                                    

"Aleta...."
Aleta menoleh untuk melihat siapa yang memanggilnya. Ternyata dari kejauhan Fira teman baiknya sejak SMP sedang berlari kearahnya. Dengan santai Aleta membalikkan badannya berjalan mencari motor kesayangannya. Ia sendiri lupa dimana menaruh motornya. Aleta memang paling payah sama yang namanya mengingat sesuatu. Masih bingung - bingung mencari motor, Fira malah menjitak kepalanya dari belakang.
"Woe, nggak denger teriakan gue ya? Temen macam apa yang nggak nyaut sapaan temennya sendiri." ucap Tari dengan bibir monyong. Ciri khas sahabatnya tersebut kalo lagi ngambek.
"Sorry deh yah. Gue lagi bad mood, pengen cepet pulang."

"Bad mood? Jelas-jelas loe tadi bikin gempar satu kelas. Udah nendang kaki cowok sampai tuh cowok permisi pulang, enggak minta maaf lagi." jelas Fira panjang lebar.
"Hah? Sampe segitunya? Kan gue cuma nendang kakinya, masak segitu parahnya?" Aleta benar-benar nggak nyangka. Masa sih keras banget? Tuh cowok ternyata bener-bener lembek, pikirnya dalam hati.
"Nendang sih nendang tapi lo pake tendangan super duper. Kasian Farel lho."
"Enak aja. Orang dia yang mulai duluan." bantah Aleta membela diri.
Sejenak Fira terdiam, lalu berlahan bibirnya tersenyum tipis.

"Kenapa sih kalian berdua selalu berantem? Masalahnya masih yang itu? Itu kan SMP waktu dulu . " ujar Fira polos, tanpa bermaksud mengingatkan kejadian yang lalu. "Lagi pula gue udah bisa nerima kalau Farel nggak suka sama gue."
"Au ah gelap!"
***

Hate To LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang