Setelah 2 minggu nggak update akhirnya bisa jugaaa.
Enjoy ya dan jangan lupa'like'-nya.•
"Thanks for everything, Rha. Aku senang banget kamu ada di sini.", Albert berkata dengan wajah sumringah penuh kebahagiaan setelah resepsi pernikahannya dan Vera berlangsung dengan lancar dan sukses.
Meja pertama yang di tuju Albert dan Vera setelah turun pelaminan setelah tiga jam penuh berdiri dan tersenyum kepada seluruh tamu undangan adalah meja Rhaya dan teman-temannya. Mereka kini tengah beristirahat sambil menyantap hidangan di ruang VVIP bersama kerabat pengantin.
"You're welcome, Al. Ver, perlu bantuan dengan veil-nya?", tanya Rhaya ke Vera yang tengah kerepotan memegangi sepatu, flower bouquet dan veil yang kini dililitkannya di pergelangan tangan kiri.
"Thank you. Sebentar lagi juga Louis, yang tanggung jawab dengan gaunku juga datang. Kamu makan dan istirahat saja, dari subuh kamu sudah repot sana-sini bantuin aku 'kan. Santai saja dulu dan... Ini! Dari kami berdua untuk kamu, Rha.", Vera tiba-tiba menjulurkan bouquet pengantinnya kepada Rhaya.
Rhaya terbelalak kaget dan bergantian memandangi Vera, Albert, juga flower bouquet pengantin yang kini terpampang di hadapannya.
"For me?"
Vera mengangguk.
"Tradisinya 'kan harus kamu lempar, Ver."
"Hei, kamu itu Maid of Honor kami berdua, Rha. Kami sudah sepakat sejak awal untuk memberikan bouquet pengantinku ini ke kamu, karena kami ingin kamu yang jadi the next bride to be.", terang Vera dengan senyum sumringah.
Vera mengambil lengan Rhaya dan meletakkan buket bunga pengantin di telapak tangan gadis itu. "Wish for your happiness too, Rhaya. Semoga kamu cepat nyusul kami berdua."
Mata Rhaya berkaca-kaca ketika mendengar ucapan Vera dan segera memeluk perempuan itu, "Terima kasih banyak atas doanya ya, Ver. Semoga kalian bahagia selalu.", ujarnya tulus.
"You're welcome. Hmm, Al, Rha, sori. Sepertinya Kakek-Nenekku memanggil. Permisi sebentar dulu ya."
"Oke."
Vera melangkah anggun meninggalkan mereka menuju menuju meja seberang, tempat Kakek dan Neneknya. Sesaat tadi ia sempat berbalik dan melemparkan senyum bahagia kepada suami yang baru dinikahinya.
"I love her.", ceplos Albert dengan senyum sumringah.
"Selalu 'kan? Sejak malam pengumpulan dana di Bandung setahun yang lalu, matamu nggak pernah lepas pandangan dari Vera sedetik pun.", goda Rhaya di sampingnya.
Rhaya dan Albert berpandangan sesaat lalu tertawa geli berbarengan.
"Karena bantuan kamu juga aku bisa dapat nomor telepon dan kenalan secara langsung dengan istriku itu. Istri. God! Sekarang aku pria beristri. Wow! Thanks a lot for that, Rha. I owe you.", katanya penuh terima kasih.
"Aku anggap lunas utangmu karena bouquet ini. Oh iya, Al, jadi lupa deh aku. Kenalkan, ini teman-temanku yang aku ceritain. Ini Nisha, udah pernah ketemu 'kan? Lalu yang ini Dee, Fa, dan Rian.", katanya kemudian saat sadar bahwa keempat temannya yang diajaknya itu tengah memperhatikan mereka berdua.
"Hai, semua. Terima kasih sudah bersedia hadir di sini. Kenalkan, Albert Hans. Saya sudah sering dengar tentang kalian dari Rhaya.", kata Albert seraya menyalami mereka semua.

KAMU SEDANG MEMBACA
RHAYA
RomanceApa reaksimu saat bertemu kembali dengan seseorang yang menghilang bagai ditelan bumi lima tahun yang lalu tanpa kabar? Rhaya merasa bak disambar petir saat mengetahui bahwa "mantan" kekasihnya secara tiba-tiba muncul bak setan di depan matanya d...