Yeey, up date lagi!
Happy reading & jangan lupa
klick tautan di atas sebelum membaca.
Dan jangan lupa
click 'like'nya ya.Enjoy your day ^__^
•
•
•Nathan tengah berdiri sendiri di ruangan kantornya sambil memperhatikan sejumlah kendaraan bermotor di jalan raya yang berada di bawahnya dengan tatapan menerawang.
"Aya."
Gumaman pelan yang tanpa sadar meluncur dari mulutnya membuat Nathan teringat akan perkataan Rhaya tadi siang yang lumayan membuatnya terbawa perasaan hingga detik ini.
"Harusnya pertanyaan itu anda lempar ke diri anda sendiri, pak Robert. Kenapa saya begini juga pasti ada alasannya dan itu saya balikkan kepada anda."
Irama dari ucapan yang dilemparkan Rhaya kepadanya itu terdengar ketus dan sarat emosi seakan Nathan telah melakukan kesalahan fatal. Dan lagi kenapa Rhaya mengatakan hal aneh semacam itu? Harusnya Nathan 'lah yang marah karena Rhaya tidak pernah menghubunginya selama lima tahun ia berada di Amerika.
Apalagi sejak kejadian di ruang rapat itu, sepanjang acara makan siang dan pertemuan dengan para staff, Rhaya cenderung mengacuhkan Nathan dan tidak banyak bicara kecuali ditanya dan mengemukakan komentar.
Ugh! Sungguh gadis satu ini paling keras kepala dan berprinsip sedari dulu. Sebenarnya sifat itu juga sih yang membuat Nathan tertarik dan berakhir dengan jatuh cinta setengah mati pada Rhaya, tapi kalau dihadapkan pada situasi sekarang ini malah terasa menyebalkan. Benar-benar membuat ia jengkel!
Selain itu...
Jujur, ia teramat sangat ingin menemui Rhaya.
Rindu.
Itu kata yang lebih tepat untuk menggambarkan isi hatinya.
Saat bertemu dan melihat sosok Rhaya di ruang kerjanya tadi siang, ingin rasanya Nathan menghampiri dan mendekap Rhaya erat karena rasa rindu yang tak tertahankan yang telah terpendam bertahun-tahun. Mencuri pandang untuk bisa mengagumi gadis itu saat tengah berbincang dengan karyawannya yang terpilih sebagai tim dalam project mereka tadi benar-benar membuatnya bahagia sekaligus merana.
Nathan tidak menyangka akan dipertemukan dengan Rhaya tanpa perlu usaha keras. Ia sungguh-sungguh tidak tahu bahwa Rhaya merupakan perwakilan Gals Magazine Indonesia yang akan bekerjasama dengan Zephyr Point. Bahkan mengetahui bahwa gadis itu bekerja di Gals Magazine pun ia tidak tahu menahu.
Kenapa tidak dari awal Nathan mencari Rhaya mulai dari perusahaannya sendiri ya? Benar-benar diluar ekspektasi!
Tuhan, betapa jalan yang Engkau takdirkan begitu mengejutkan.
Puluhan bulan, ratusan hari dan jutaan jam yang panjang bagi dirinya terpisah dari tanah air dan juga kekasih hati. Tiada hari terlewatkannya tanpa bekerja demi membangun perusahaannys yang tengah diterjang masalah finansial kala itu.
Sesaat, Nathan terkenang hari itu di lima tahun yang lalu saat ia membulatkan tekad, nyali dan tanggung jawabnya sebagai seorang anak tunggal dari Ayah dan Ibunya.
*
*"Ibu."
Wanita setengah baya yang sedang berdiri menatap sebuah jendela di ruangan serba putih itu menoleh saat mendengar seseorang menegurnya dari arah pintu yang baru saja terbuka. Bau khas obat dan disinfektan menguar makin jelas ketika Nathan melangkah mendekati wanita itu yang bermata sembab dan merah yang menjadi bukti bahwa ia telah menangis sepanjang hari.

KAMU SEDANG MEMBACA
RHAYA
RomanceApa reaksimu saat bertemu kembali dengan seseorang yang menghilang bagai ditelan bumi lima tahun yang lalu tanpa kabar? Rhaya merasa bak disambar petir saat mengetahui bahwa "mantan" kekasihnya secara tiba-tiba muncul bak setan di depan matanya d...