Double update!
Enjoy dan jangan lupa 'like'
•"Nih. Bagi rata ya, jangan berebutan."
Rhaya meletakkan sekantong penuh oleh-oleh yang dibawanya dari Pulau Seribu di atas meja. Sekarang mereka berlima tengah ngumpul di Starbucks Cilandak Town Square di hari Sabtu siang.
"Rha, yang ini boleh buat Nisha?", tanya Nisha yang sedang memegangi sebuah hiasan meja yang terbuat dari kerang yang disusun sedemikian rupa membentuk seekor kura-kura.
"Ambil! Ambil saja yang elo suka sebanyak-banyaknya. Anak-anak kantor udah pada gue bagi juga kok. Yang ini spesial gue pilih untuk kalian."
"Asyiiiiik."
"Gue yang ini.". Dee dengan semangat memasang sebuah kalung yang terjalin dari kerang-kerang kecil kehijauan di lehernya yang jenjang.
"Aku mau gelang dan kalung yang ini. Kamu mau yang mana, Fa?", tanya Rian setelah menjatuhkan pilihannya pada kalung dengan batu-batuan kecil berwarna kebiruan yang senada dengan gelang pilihannya.
"Menurut elo mana yang bagus, Rian? Kalung sama anting yang putih ini apa yang merah? Gue bingung milih nih, dua-duanya lucu.", tanya Fa sambil mencoba-coba barang yang dipilihnya itu.
"Kalo gue sih lebih milih yang putih itu. It looks cute on you, Fa. Apalagi bisa elo pakai ke undangan juga 'kan.", usul Rhaya sambil menyeruput caramel machiatto-nya yang baru diantar. Cream sampai-sampai menempel dibibirnya yang dihilangkannya dengan satu jilatan.
"By the way, gimana kerjaan elo selama di Pulau Seribu kemarin? Enak banget sih bisa ke ke sana dadakan dan gretongan.", tanya Dee setelah ia memakai gelang pilihannya di pergelangan tangan kiri. Dee mengambil warna gelang yang senada dengan kalung pilihannya.
"Tugas gue sih sebenarnya udah beres semua, tapi berhubung kekurangan orang terpaksa deh gue juga harus bantu-bantu proses penulisan laporan dan edit datanya. Yah, agak kerepotan juga gue kali ini."
"Lho, 'kan ada Al lo tersayang yang biasa ngerjain hal edit mengedit. Emangnya dia nggak ngebantuin?"
"Abis mau gimana lagi. Pernikahan dia 'kan tinggal sebentar lagi, jadi Al sekarang mulai sering pulang cepet karena sedang semangat-semangatnya belanja keperluan rumah tangga untuk rumah barunya."
Dee tersedak. "HAH? Nikah? Sama elo?", pekiknya heboh.
"Ya sama tunangannya dong, Dee. Masa elo masih gosipin gue sama dia mulu sih? Kasihan si Al dong. Kalau Vera dengar bisa dicekik mati lho elo sama dia.", cerocos Rhaya kesal.
"Gue sangka. Tapi, Al lo itu ganteng nggak sih?", tanya Dee lagi penasaran.
"Mendingan elo tanya sama Nisha saja. Dia yang sudah gue kenalin ke Al."
"Elo kenal Al, Nisha?", tanya Dee ke Nisha yang sedang sibuk mengunyah tiramisu-nya.
Nisha mengangguk. "Waktu di Yogya Nisha kenalan sama Albert. Orangnya ramah dan murah senyum. Ganteng lho, Dee.", ungkapnya sambil menyesap iced chocolate miliknya.
"Sumpah lo? Elo kenal dia udah berapa lama sih, Rha?", selidik Dee lagi.
"Mm, awal gue masuk kerja itu kira-kira... hampir lima tahunan deh."
"Dia pacaran sama yang namanya Vera itu udah berapa lama?"
"Dee, elo interogasiin gue lagi nih?", tanya Rhaya yang merasa bahwa pertanyaan Dee lama-lama jadi mirip pertanyaan yang diajukan polisi yang sedang menginterogasi tersangka pembunuhan. Lengkap, detail dan ngancam dengan tatapan super tajam. Padahal yang pengacara itu Fa, tapi lebih gahar Dee dalam hal seperti ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/103749585-288-k47148.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RHAYA
RomanceApa reaksimu saat bertemu kembali dengan seseorang yang menghilang bagai ditelan bumi lima tahun yang lalu tanpa kabar? Rhaya merasa bak disambar petir saat mengetahui bahwa "mantan" kekasihnya secara tiba-tiba muncul bak setan di depan matanya d...